SEPUTAR CALCIUM DAN VITAMIN D
Untuk dapat menjaga agar tulang kita tetap kuat, tubuh akan selalu mengganti sel-selnya yang aus dengan sel-sel yang baru. Untuk dapat menunjang pertumbuhan dari sel-sel tulang yang baru, menjaga keadaan kepadatan hingga mampu mencegah adanya osteoporosis, maka pasokan kalsium yang memadai melalui produk-produk yang berasal dari susu dan makanan- makanan yang lainnya, sangat diperlukan.
Walau demikian, untuk hal tersebut kitapun harus melakukan pasokan vitamin D yang memadai. Karena, walau kita didalam satu hari berkali-kali minum susu, kalsium yang terkandung didalam susu tersebut tidak akan banyak membawa manfaat bagi diri kita. Hal tersebut disebabkan karena tanpa Vitamin D kalsium yang terdapat didalam apa yang kita konsumsi tidak akan diresap tubuh dan bahkan akan dibuangnya keluar tubuh sebagai limbah.
MAKANAN MERUPAKAN SUMBER KALSIUM DAN VITAMN D
Karena tubuh secara alami tidak menghasilkan kalsium sendiri, maka cara memperolehnya adalah hanya dari apa yang kita makan dan minum. Misalnya, dengan cara mengonsumsi produk-produk yang berbahan dasar susu seperti misalnya susu tepung, keju, serta yoghurt. Selain itu, terdapat juga makanan-makanan lain yang memiliki kandungan kalsium tinggi, seperti misalnya :
• Bayam
• Kangkung
• Sawi
• Kacang kedelai
• Beberapa jenis ikan, seperti halnya dengan ikan sarden, salmon, dll.
• Makanan yang telah diperkaya dengan kalsium, seperti halnya jus jeruk, oatmeal, serta sereal lainnya.
Sedangkan untuk mendapatkan vitamin D, pada kenyataannya ternyata jauh lebih sulit lagi. Karena makanan yang mengandung vitamin D tidak banyak.
Dan umumnya terdapat pada :
• Minyak ikan tuna, makarel serta salmon
•Serta makanan-makanan yang telah diperkaya dengan vitamin D, seperti beberapa produk susu, beberapa jus jeruk, susu kedelai, serta sereal.
• Hati sapi
• Keju
• Kuning telur
Karena pada umumnya kandungan vitamin D didalamnya hanyalah sekitar 20% saja dari vitamin D yang kita butuhkan.
Walau demikian, untuk kebutuhan vitamin D secara alami tubuh sendiri dapat membuatnya melalui pancaran sinar matahari yang diterima oleh kulit kita.
CARA MEMENUHI KEBUTUHAN TUBUH AKAN CALCIUM DAN VITAMIN D
Menurut panduan yang dikeluarkan oleh The Institute of Medicine, kebutuhan seseorang akan calcium adalah :
• Anak-anak 1-3 tahun harus mendapatkan asupan Calcium sebanyak 700 miligram (mg) per hari.
• Anak-anak 4-8 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.000 mg per hari.
• Anak-anak 9-18 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.300 mg kalsium per hari.
• Dewasa hingga usia 70 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.000 mg per hari.
• Wanita diatas usia 50 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.200 mg / hari.
• Wanita maupun pria diatas 70 tahun harus mendapatkan asupan calcium 1.200 mg per hari.
Sebagai contoh, untuk dapat mencukupi kebutuhan calcium seorang yang berusia 45 tahun, maka yang bersangkitan dapat memperolehnya dari :
• 1 bungkus havermouth yang telah diperkaya (rata-rata mengandung 100 mg)
• 1 cangkir susu skim ( rata-rata mengandung 305 mg)
• 8 ons yogurt tanpa lemak (rata-rata mengandung 452 mg)
• ½ mangkok bayam (rata-rata mengandung 146 mg)
Sedangkan mengenai kebutuhan tubuh akan vitamin D, panduannya adalah :
• Sejak anak-anak berusia 1 tahun hingga orang dewasa 70 tahun, kebutuhan akan vitamin D nya adalah 600 internasional unit (IU) per hari
• Sedang untuk yang telah berusia 71 tahun keatas, kebutuhan akan vitamin D nya adalah 800 IU per hari
Untuk memperoleh vitamin D dari makanan, maka ikanlah yang terbaik. Karena misalnya didalam enam ons ikan salmon yang dimasak, rata-rata memiliki lebih dari 600 IU vitamin D, yaitu lebih dari jumlah vitamin D yang direkomendasikan bagi segala usia.
Sedangkan makanan lain yang juga mengandung vitamin D diantaranya adalah telur, hati, produk susu maupun jus yang telah diperkaya.
Jika kita termasuk seseorang yang berada pada tingkat resiko untuk terkena osteoporosis, maka dokter mungkin akan merekomendasikan kita untuk mengonsumsi kalsium serta vitamin D dalam jumlah yang lebih besar lagi. Tetapi, The National Osteoporosis Foundation telah merekomendasikan bahwa bagi orang dewasa yang berada di bawah usia 50 tahun, sebaiknya mendapatkan vitamin D nya sejumlah 400 hingga 800 International Unit (IU) per-harinya. Sedangkan bagi yang berusia diatas 50 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 800 hingga 1.000 Iu setiap harinya.
SUPLEMEN KALSIUM DAN VITAMIN D
Didalam memenuhi kebutuhan tubuh kita akan kalsium dan vitamin D, para ahli berpendapat bahwa yang terbaik adalah jika kita bisa memperolehnya dari makanan dan minuman melalui penerapan diet seimbang, dan bukan memperolehnya dari suplemen. Karena dengan demikian, kita akan memperoleh manfaat penuh dari makanan dan bukan dari komponen tunggal yang terisolasi.
Didalam prakteknya,upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan akan calcium dan vitamin D tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang sederhana. Keberadaan suplemen kalsium dan vitamin D mungkin akan memiliki peranan yang sangat penting bagi orang-orang tertentu.
Karena, seiring dengan bertambahnya usia, akan menjadi lebih sulit bagi tubuh kita untuk secepatnya membuat sel-sel tulang baru untuk mengimbangi kerusakan sel-sel sebelumnya.
Terutama hal itu umumnya terjadi pada kaum wanita setelah mereka mengalami masa menopause. Selain itu, semakin tua umur seseorang akan semakin sulit juga bagi tubuhnya untuk dapat menyerap kalsium serta mensintesis vitamin D.
Jika kulit kita cukup menerima sinar matahari, maka kita tidak akan sampai kekurangan vitamin D. Akan tetapi, pertimbangan terhadap risiko untuk terkena kanker kulit banyak menyebabkan kita menghindarinya hingga hasilnya kita menjadi kekurangan vitamin D.
Sedangkan asupan kalsium yang berlebihan seperti misalnya asupan yang mencapai 2.500 mg pada orang-orang yang berusia diantara 19 hingga 50 tahun serta diatas 2.000 mg pada orang-orang yang berusia diatas 50 tahun, akan meningkatkan risiko untuk mengalami masalah ginjal serta menghalangi proses tubuh dalam menyerap mineral.
Dipasaran terdapat dua jenis kalsium, yaitu calcium carbonate dan calcium citrate. Calcium Carbonate lebih sulit diserap tubuh didalam keadaan perut kosong atau jika kita memiliki kadar asam lambung yang rendah. Sedangkan Calcium Citrate justru membutuhkan keadaan perut yang kosong, atau berkadar asam lambung yang tinggi.
Sedangkan Vitamin D, umumnya berbentuk vitamin D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol). Dalam hal ini, hasil dari berbagai penelitian yang dilakukan belum ada yang menunjukkan tentang adanya perbedaan efektifitas yang besar diantara mereka. Walau demikian, beberapa penelitian menyatakan bahwa vitamin D3 nampaknya jauh lebih efektif daripada vitamin D2.
Kalsium dan vitamin D bukanlah hanya merupakan sesuatu yang hanya penting bagi kesehatan tulang saja. Karena, dengan jumlah kalsium yang memadai, irama jantung normal dan fungsi otot akan menjadi normal. Demikian juga dengan kenormalan peredaran darah dan pelepasan hormon didalam tubuh.
Sedangkan rendahnya tingkat vitamin D yang kita miliki akan menyebabkan terjadinya kelemahan otot serta fungsi sistim kekebalan tubuh. Bahkan beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa keadaan tingkat vitamin D yang rendah sangat erat kaitannya dengan munculnya risiko yang lebih tinggi intuk terkena kanker usus besar serta rheumatoid arthritis.
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari Referensi Medis WebMD
Untuk dapat menjaga agar tulang kita tetap kuat, tubuh akan selalu mengganti sel-selnya yang aus dengan sel-sel yang baru. Untuk dapat menunjang pertumbuhan dari sel-sel tulang yang baru, menjaga keadaan kepadatan hingga mampu mencegah adanya osteoporosis, maka pasokan kalsium yang memadai melalui produk-produk yang berasal dari susu dan makanan- makanan yang lainnya, sangat diperlukan.
Walau demikian, untuk hal tersebut kitapun harus melakukan pasokan vitamin D yang memadai. Karena, walau kita didalam satu hari berkali-kali minum susu, kalsium yang terkandung didalam susu tersebut tidak akan banyak membawa manfaat bagi diri kita. Hal tersebut disebabkan karena tanpa Vitamin D kalsium yang terdapat didalam apa yang kita konsumsi tidak akan diresap tubuh dan bahkan akan dibuangnya keluar tubuh sebagai limbah.
MAKANAN MERUPAKAN SUMBER KALSIUM DAN VITAMN D
Karena tubuh secara alami tidak menghasilkan kalsium sendiri, maka cara memperolehnya adalah hanya dari apa yang kita makan dan minum. Misalnya, dengan cara mengonsumsi produk-produk yang berbahan dasar susu seperti misalnya susu tepung, keju, serta yoghurt. Selain itu, terdapat juga makanan-makanan lain yang memiliki kandungan kalsium tinggi, seperti misalnya :
• Bayam
• Kangkung
• Sawi
• Kacang kedelai
• Beberapa jenis ikan, seperti halnya dengan ikan sarden, salmon, dll.
• Makanan yang telah diperkaya dengan kalsium, seperti halnya jus jeruk, oatmeal, serta sereal lainnya.
Sedangkan untuk mendapatkan vitamin D, pada kenyataannya ternyata jauh lebih sulit lagi. Karena makanan yang mengandung vitamin D tidak banyak.
Dan umumnya terdapat pada :
• Minyak ikan tuna, makarel serta salmon
•Serta makanan-makanan yang telah diperkaya dengan vitamin D, seperti beberapa produk susu, beberapa jus jeruk, susu kedelai, serta sereal.
• Hati sapi
• Keju
• Kuning telur
Karena pada umumnya kandungan vitamin D didalamnya hanyalah sekitar 20% saja dari vitamin D yang kita butuhkan.
Walau demikian, untuk kebutuhan vitamin D secara alami tubuh sendiri dapat membuatnya melalui pancaran sinar matahari yang diterima oleh kulit kita.
CARA MEMENUHI KEBUTUHAN TUBUH AKAN CALCIUM DAN VITAMIN D
Menurut panduan yang dikeluarkan oleh The Institute of Medicine, kebutuhan seseorang akan calcium adalah :
• Anak-anak 1-3 tahun harus mendapatkan asupan Calcium sebanyak 700 miligram (mg) per hari.
• Anak-anak 4-8 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.000 mg per hari.
• Anak-anak 9-18 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.300 mg kalsium per hari.
• Dewasa hingga usia 70 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.000 mg per hari.
• Wanita diatas usia 50 tahun harus mendapatkan asupan calcium sebanyak 1.200 mg / hari.
• Wanita maupun pria diatas 70 tahun harus mendapatkan asupan calcium 1.200 mg per hari.
Sebagai contoh, untuk dapat mencukupi kebutuhan calcium seorang yang berusia 45 tahun, maka yang bersangkitan dapat memperolehnya dari :
• 1 bungkus havermouth yang telah diperkaya (rata-rata mengandung 100 mg)
• 1 cangkir susu skim ( rata-rata mengandung 305 mg)
• 8 ons yogurt tanpa lemak (rata-rata mengandung 452 mg)
• ½ mangkok bayam (rata-rata mengandung 146 mg)
Sedangkan mengenai kebutuhan tubuh akan vitamin D, panduannya adalah :
• Sejak anak-anak berusia 1 tahun hingga orang dewasa 70 tahun, kebutuhan akan vitamin D nya adalah 600 internasional unit (IU) per hari
• Sedang untuk yang telah berusia 71 tahun keatas, kebutuhan akan vitamin D nya adalah 800 IU per hari
Untuk memperoleh vitamin D dari makanan, maka ikanlah yang terbaik. Karena misalnya didalam enam ons ikan salmon yang dimasak, rata-rata memiliki lebih dari 600 IU vitamin D, yaitu lebih dari jumlah vitamin D yang direkomendasikan bagi segala usia.
Sedangkan makanan lain yang juga mengandung vitamin D diantaranya adalah telur, hati, produk susu maupun jus yang telah diperkaya.
Jika kita termasuk seseorang yang berada pada tingkat resiko untuk terkena osteoporosis, maka dokter mungkin akan merekomendasikan kita untuk mengonsumsi kalsium serta vitamin D dalam jumlah yang lebih besar lagi. Tetapi, The National Osteoporosis Foundation telah merekomendasikan bahwa bagi orang dewasa yang berada di bawah usia 50 tahun, sebaiknya mendapatkan vitamin D nya sejumlah 400 hingga 800 International Unit (IU) per-harinya. Sedangkan bagi yang berusia diatas 50 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 800 hingga 1.000 Iu setiap harinya.
SUPLEMEN KALSIUM DAN VITAMIN D
Didalam memenuhi kebutuhan tubuh kita akan kalsium dan vitamin D, para ahli berpendapat bahwa yang terbaik adalah jika kita bisa memperolehnya dari makanan dan minuman melalui penerapan diet seimbang, dan bukan memperolehnya dari suplemen. Karena dengan demikian, kita akan memperoleh manfaat penuh dari makanan dan bukan dari komponen tunggal yang terisolasi.
Didalam prakteknya,upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan akan calcium dan vitamin D tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang sederhana. Keberadaan suplemen kalsium dan vitamin D mungkin akan memiliki peranan yang sangat penting bagi orang-orang tertentu.
Karena, seiring dengan bertambahnya usia, akan menjadi lebih sulit bagi tubuh kita untuk secepatnya membuat sel-sel tulang baru untuk mengimbangi kerusakan sel-sel sebelumnya.
Terutama hal itu umumnya terjadi pada kaum wanita setelah mereka mengalami masa menopause. Selain itu, semakin tua umur seseorang akan semakin sulit juga bagi tubuhnya untuk dapat menyerap kalsium serta mensintesis vitamin D.
Jika kulit kita cukup menerima sinar matahari, maka kita tidak akan sampai kekurangan vitamin D. Akan tetapi, pertimbangan terhadap risiko untuk terkena kanker kulit banyak menyebabkan kita menghindarinya hingga hasilnya kita menjadi kekurangan vitamin D.
Sedangkan asupan kalsium yang berlebihan seperti misalnya asupan yang mencapai 2.500 mg pada orang-orang yang berusia diantara 19 hingga 50 tahun serta diatas 2.000 mg pada orang-orang yang berusia diatas 50 tahun, akan meningkatkan risiko untuk mengalami masalah ginjal serta menghalangi proses tubuh dalam menyerap mineral.
Dipasaran terdapat dua jenis kalsium, yaitu calcium carbonate dan calcium citrate. Calcium Carbonate lebih sulit diserap tubuh didalam keadaan perut kosong atau jika kita memiliki kadar asam lambung yang rendah. Sedangkan Calcium Citrate justru membutuhkan keadaan perut yang kosong, atau berkadar asam lambung yang tinggi.
Sedangkan Vitamin D, umumnya berbentuk vitamin D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol). Dalam hal ini, hasil dari berbagai penelitian yang dilakukan belum ada yang menunjukkan tentang adanya perbedaan efektifitas yang besar diantara mereka. Walau demikian, beberapa penelitian menyatakan bahwa vitamin D3 nampaknya jauh lebih efektif daripada vitamin D2.
Kalsium dan vitamin D bukanlah hanya merupakan sesuatu yang hanya penting bagi kesehatan tulang saja. Karena, dengan jumlah kalsium yang memadai, irama jantung normal dan fungsi otot akan menjadi normal. Demikian juga dengan kenormalan peredaran darah dan pelepasan hormon didalam tubuh.
Sedangkan rendahnya tingkat vitamin D yang kita miliki akan menyebabkan terjadinya kelemahan otot serta fungsi sistim kekebalan tubuh. Bahkan beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa keadaan tingkat vitamin D yang rendah sangat erat kaitannya dengan munculnya risiko yang lebih tinggi intuk terkena kanker usus besar serta rheumatoid arthritis.
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari Referensi Medis WebMD
1 komentar:
Terimakasih. Sangat bermanfaat.
Posting Komentar