Tekanan darah adalah ukuran tekanan aliran darah terhadap dinding
pembuluh darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh darah arteri
yang membawanya ke seluruh bagian tubuh. Tekanan darah tinggi yang juga dikenal
sebagai hipertensi cukup membahayakan karena hal tersebut akan membuat jantung
bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh serta menyebabkan
terjadinya pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis yang dapat menyebabkan
terjadinya gagal jantung.
Berapa Ukuran Tekanan Darah Yang Normal ?
Ada beberapa kategori mengenai ukuran tekanan darah, yaitu :
• Normal: Kurang dari 120/80
• Prehipertensi: 120-139/80-89
• Tahap 1 tekanan darah tinggi: 140-159/90-99
• Tahap 2 tekanan darah tinggi: 160 keatas/100 keatas
Orang yang tekanan darahnya berada di atas kisaran normal,
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mereka untuk menurunkannya.
Apa Penyebab Tekanan Darah Tinggi?
Mengenai penyebab yang pasti dari tekanan darah tinggi, belum
diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor dan kondisi tertentu
yang cukup memiliki peranan dalam pengembangannya, antara lain :
• Kebiasaan merokok
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Kurangnya aktifitas fisik
• Terlalu banyak mengonsumsi garam
• Terlalu banyak mengonsumsi alkohol (hingga lebih dari 1 sampai 2
kali per hari)
• Stres
• Usia lanjut
• Faktor keturunan
• Mengidap penyakit ginjal kronis
• Mengalami dangguan adrenal dan tiroid
Hipertensi Esensial
Dari kasus tekanan darah tinggi di Amerika Serikat, 95% nya tidak
dapat diketahui secara pasti faktor penyebabnya. Jenis tekanan darah tinggi
seperti inilah yang diistilahkan sebagai hipertensi esensial.
Meskipun masalah hipertensi esensial masih tetap agak misterius,
akan tetapi masih tetap memiliki keterkaitan dengan faktor-faktor risiko yang
tertentu. Tekanan darah tinggi cenderung untuk menimpa suatu keluarga akan
tetapi cenderung untuk menimpa kaum pria daripada kaum wanita. Masalah usia
serta ras juga nampaknya memiliki peran dalam hal ini.
Di Amerika Serikat, penduduk keturunan negro memiliki resiko yang
dua kali lebih besar daripada para penduduk yang berkulit putih untuk mengalami
tekanan darah tinggi. Setelah berusia 65 tahun, perempuan kulit hitam justru
yang memiliki insiden tertinggi untuk terkena tekanan darah tinggi.
Hipertensi esensial juga sangat dipengaruhi oleh faktor diet serta
gaya hidup. Hubungan diantara faktor mengonsumsi garam dengan timbulnya tekanan
darah tinggi juga sangat menarik. Penduduk pulau di utara Jepang yang
mengonsumsi garam per-kapitanya lebih dari siapa pun di dunia ini, merupakan
pemegang rekor jumlah penderita hipertensi esensial tertinggi didunia saat ini.
Sebaliknya, orang yang tidak menambahkan garam pada makanan mereka menunjukkan
hampir tidak ada yang sampai mengalami hipertensi esensial.
Mayoritas dari semua penderita tekanan darah tinggi adalah
orang-orang yang sensitif terhadap garam, artinya bahwa dengan mengonsumsi
garam sedikit diatas kebutuhan tubuh akan garam yang minimal saja, tekanan
darah mereka akan naik. Faktor lain lagi yang dihubungkan dengan hipertensi
esensial adalah obesitas, diabetes, stres, asupan kalium yang tidak mencukupi,
kalsium, magnesium, kurangnya aktivitas fisik serta pengonsumsi alkohol.
Hipertensi Sekunder
Jika
penyebab langsung dari adanya tekanan darah tinggi telah dapat diidentifikasi,
kondisi ini diistilahkan sebagai hipertensi sekunder. Di antara penyebab hipertensi
sekunder yang diketahui, yang menduduki peringkat tertinggi adalah penyakit
ginjal. Hipertensi juga dapat dipicu oleh adanya tumor atau kelainan yang
lainnya yang mengakibatkan kelenjar adrenal mengeluarkan hormon secara
berlebihan hingga meningkatkan tekanan darah. Pil KB - terutama yang mengandung
estrogen - serta kehamilan dapat juga meningkatkan tekanan darah.
Siapa-siapa saja yang memiliki kemungkinan untuk menderita Tekanan
Darah Tinggi?
• Yang memiliki anggota keluarga menderita tekanan darah tinggi.
• Para perokok.
• Keturunan Afrika yang tinggal di Amerika.
• Wanita hamil.
• Pengguna pil KB.
• Yang berusia di atas 35 tahun.
• Yang berat badannya berlebihan atau obesitas.
• Orang yang aktifitasnya kurang.
• Orang yang minum alkohol berlebihan.
• Orang yang makan makanan berlemak terlalu banyak atau makanan
bergaram terlalu banyak.
Dialihbahasa
dan disarikan dari kajian ulang Robert J Bryg, MD dalam WebMD Medical Reference
edisi 6 Maret 2009 oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar