/*
KURANG TIDUR DAN PERMASALAHANNYA
Ngantuk dapat mempengaruhi kemampuan mempertimbangkan, menurunkan kemampuan kerja, menurunkan semangat, serta membahayakan keselamatan.
Jika kita sering tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya adalah merupakan sesuatu yang sangat kita kuasai dan sulit untuk berkonsentrasi, maka itu merupakan salah satu pertanda bahwa kita kekurangan tidur malam.
Karena kurang tidur akan menyebabkan kita tidak mampu untuk berpikir jernih dan mudah emosi.
Bahkan para peneliti telah menemukan kenyataan bahwa rasa ngantuk akibat kurang tidur akan menurunkan kemampuan kerja, merusak relasi, mudah memicu kemarahan dan menjerumuskan kita pada suasana depresi.
Umumnya, seseorang menjadi terbiasa untuk kurang tidur sebagai akibat dari adanya ketidak tahuan dirinya bahwa tidur malam adalah sesuatu yang harus dilakukan agar kita dapat memiliki kesehatan fisik maupun mental yang baik.
Karena, tidur mampu meningkatkan kemampuan belajar, menguatkan memori, serta memperluas sudut pandang.

Menurut Barry Krakow, MD, medical director of Maimonides Sleep Arts and Sciences, Ltd. di Albuquerque, pada saat tidur tanpa kita sadari kita menyimpan enerji. Dan saat itu juga, tubuh memperbaiki dan memulihkan dirinya sendiri secara alami. Hingga tanpa kita cukup tidur maka akan sangat sulit bagi kita untuk dapat memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik.
DAMPAK KURANG TIDUR• Rasa ngantuk menyebabkan proses berpikir menjadi lambat. Para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa kurang tidur akan menyebabkan menurunnya kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi serta mempersulit seseorang untuk memusatkan perhatian hingga menghambat kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang sangat membutuhkan penggunaan pikiran dan akal sehat.
Rasa ngantuk juga menurunkan kemampuan seseorang dalam memberi pertimbangan yang baik, hingga akan menyulitkan didalam mengambil keputusan, karena tidak akan dapat memahami situasi sebenarnya yang diperlukan untuk membuat pertimbangan tentang tindakan apa yang tepat untuk dilakukan.
• Didalam keadaan mengantuk kemampuan untuk dapat mengingat akan terganggu. Penelitian telah menunjukkan bahwa koneksi saraf yang membuat seseorang mampu untuk mengingat, diperkuat pada saat tidur. Menurut Avelino Verceles, MD, dari University of Maryland School of Medicine, selama tidur terjadi proses penyimpanan data tentang apa yang kita telah pelajari serta alami pada hari sebelumnya, ke dalam ingatan.
Dan tampaknya, setiap tahap selama tidur memiliki peran yang berbeda dalam menyimpan data kedalam ingatan. Karena itu, jika tidur terganggu maka proses penyimpanan datanya juga akan menjadi terganggu.
Dan ketika kita sedang mengantuk, kita mungkin akan menjadi pelupa, mudah salah tingkah, tidak mampu memperhatikan maupun berkonsentrasi hingga melemahkan daya ingat.
• Kurang tidur menyulitkan dalam belajar. Kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan dalam belajar, sebagai akibat dari dua hal :
Petama-tama, karena didalam keadaan mengantuk tidak mungkin mampu untuk memperhatikan hingga akan sulit untuk mengingat informasi-informasi yang telah diterima.
Hal yang kedua, karena mengantuk sangat mempengaruhi kemampuan mengingat yang merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki saat belajar.
Pada anak-anak, mengantuk dapat menyebabkannya menjadi hiperaktif hingga mengganggu waktu belajarnya. Sedangkan pada remaja, rasa ngantuk akan mengganggu kemampuannya didalam memperhatikan, mengganggu ketekunan serta mengganggu daya ingatnya.

Ngantuk juga membuat reaksi tubuh menjadi lambat. Hingga akan menjadi masalah disaat mengemudikan kendaraan serta melakukan tugas atau pekerjaan yang membutuhkan adanya reaksi yang cepat.
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi untuk dapat mengalami kecelakaan kendaraan akibat ngantuk, adalah para pekerja shift malam atau yang jam kerjanya terlalu lama dan tidak teratur serta orang-orang yang mengalami gangguan tidur.

Kurang tidur juga dapat mengubah prilaku, seperti halnya memudahkan seseorang untuk menjadi marah-marah atau kurang mampu menghadapi stres.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of North Texas menemukan kenyataan bahwa orang-orang dengan insomnia memiliki kemungkinan untuk mengalami 10 kali lipat lebih banyak depresi dan17 kali lipat lebih banyak mengalami kecemasan bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidurnya cukup.
Tetapi karena kebutuhan akan tidur untuk setiap orang pada kenyataannya satu sama lain berbeda, maka para ahli mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengukur cukup tidaknya waktu tidur adalah dengan merasakan apa yang dirasakan saat bangun, yaitu jika sudah tidak mengantuk, merasa segar sepanjang hari serta baru mulai mengantuk kembali disaat mendekati waktu tidur yang biasa dilakukan, maka itu merupakan tanda bahwa waktu tidur telah cukup terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk dapat menjalankan proses-prosesnya saat tidur tadi.
Disarikan dan dialihbahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari tulisan Camille Peri dalam WebMD Feature dan dikaji ulang oleh Michael W. Smith, MD
KURANG TIDUR DAN PERMASALAHANNYA
Ngantuk dapat mempengaruhi kemampuan mempertimbangkan, menurunkan kemampuan kerja, menurunkan semangat, serta membahayakan keselamatan.
Jika kita sering tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya adalah merupakan sesuatu yang sangat kita kuasai dan sulit untuk berkonsentrasi, maka itu merupakan salah satu pertanda bahwa kita kekurangan tidur malam.
Karena kurang tidur akan menyebabkan kita tidak mampu untuk berpikir jernih dan mudah emosi.
Bahkan para peneliti telah menemukan kenyataan bahwa rasa ngantuk akibat kurang tidur akan menurunkan kemampuan kerja, merusak relasi, mudah memicu kemarahan dan menjerumuskan kita pada suasana depresi.
Umumnya, seseorang menjadi terbiasa untuk kurang tidur sebagai akibat dari adanya ketidak tahuan dirinya bahwa tidur malam adalah sesuatu yang harus dilakukan agar kita dapat memiliki kesehatan fisik maupun mental yang baik.
Karena, tidur mampu meningkatkan kemampuan belajar, menguatkan memori, serta memperluas sudut pandang.
Menurut Barry Krakow, MD, medical director of Maimonides Sleep Arts and Sciences, Ltd. di Albuquerque, pada saat tidur tanpa kita sadari kita menyimpan enerji. Dan saat itu juga, tubuh memperbaiki dan memulihkan dirinya sendiri secara alami. Hingga tanpa kita cukup tidur maka akan sangat sulit bagi kita untuk dapat memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik.
DAMPAK KURANG TIDUR
• Rasa ngantuk menyebabkan proses berpikir menjadi lambat. Para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa kurang tidur akan menyebabkan menurunnya kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi serta mempersulit seseorang untuk memusatkan perhatian hingga menghambat kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang sangat membutuhkan penggunaan pikiran dan akal sehat.
Rasa ngantuk juga menurunkan kemampuan seseorang dalam memberi pertimbangan yang baik, hingga akan menyulitkan didalam mengambil keputusan, karena tidak akan dapat memahami situasi sebenarnya yang diperlukan untuk membuat pertimbangan tentang tindakan apa yang tepat untuk dilakukan.
• Didalam keadaan mengantuk kemampuan untuk dapat mengingat akan terganggu. Penelitian telah menunjukkan bahwa koneksi saraf yang membuat seseorang mampu untuk mengingat, diperkuat pada saat tidur. Menurut Avelino Verceles, MD, dari University of Maryland School of Medicine, selama tidur terjadi proses penyimpanan data tentang apa yang kita telah pelajari serta alami pada hari sebelumnya, ke dalam ingatan.
Dan tampaknya, setiap tahap selama tidur memiliki peran yang berbeda dalam menyimpan data kedalam ingatan. Karena itu, jika tidur terganggu maka proses penyimpanan datanya juga akan menjadi terganggu.
Dan ketika kita sedang mengantuk, kita mungkin akan menjadi pelupa, mudah salah tingkah, tidak mampu memperhatikan maupun berkonsentrasi hingga melemahkan daya ingat.
• Kurang tidur menyulitkan dalam belajar. Kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan dalam belajar, sebagai akibat dari dua hal :
Petama-tama, karena didalam keadaan mengantuk tidak mungkin mampu untuk memperhatikan hingga akan sulit untuk mengingat informasi-informasi yang telah diterima.
Hal yang kedua, karena mengantuk sangat mempengaruhi kemampuan mengingat yang merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki saat belajar.
Pada anak-anak, mengantuk dapat menyebabkannya menjadi hiperaktif hingga mengganggu waktu belajarnya. Sedangkan pada remaja, rasa ngantuk akan mengganggu kemampuannya didalam memperhatikan, mengganggu ketekunan serta mengganggu daya ingatnya.
Ngantuk juga membuat reaksi tubuh menjadi lambat. Hingga akan menjadi masalah disaat mengemudikan kendaraan serta melakukan tugas atau pekerjaan yang membutuhkan adanya reaksi yang cepat.
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi untuk dapat mengalami kecelakaan kendaraan akibat ngantuk, adalah para pekerja shift malam atau yang jam kerjanya terlalu lama dan tidak teratur serta orang-orang yang mengalami gangguan tidur.
Kurang tidur juga dapat mengubah prilaku, seperti halnya memudahkan seseorang untuk menjadi marah-marah atau kurang mampu menghadapi stres.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of North Texas menemukan kenyataan bahwa orang-orang dengan insomnia memiliki kemungkinan untuk mengalami 10 kali lipat lebih banyak depresi dan17 kali lipat lebih banyak mengalami kecemasan bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidurnya cukup.
Tetapi karena kebutuhan akan tidur untuk setiap orang pada kenyataannya satu sama lain berbeda, maka para ahli mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengukur cukup tidaknya waktu tidur adalah dengan merasakan apa yang dirasakan saat bangun, yaitu jika sudah tidak mengantuk, merasa segar sepanjang hari serta baru mulai mengantuk kembali disaat mendekati waktu tidur yang biasa dilakukan, maka itu merupakan tanda bahwa waktu tidur telah cukup terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk dapat menjalankan proses-prosesnya saat tidur tadi.
Disarikan dan dialihbahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari tulisan Camille Peri dalam WebMD Feature dan dikaji ulang oleh Michael W. Smith, MD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar