KOTAK PENCARIAN GOOGLE


Senin, 15 November 2010

MENDENGARKAN MUSIK BERIRAMA TENANG SAMBIL MENGATUR PERNAPASAN DAPAT MENURUNKAN TEKANAN DARAH TINGGI

/*
Itulah yang terjadi didalam sebuah penelitian di Italia yang menyertakan 28 orang penderita tekanan darah tinggi tingkat menengah.
Menurut Profesor Pietro A. Modesti, MD, PhD, dari Italia University of Florence, pertama-tama, pada diri setiap pasien tersebut dipasang alat pemonitor tekanan darah yang akan memonitor keadaan tekanan darah mereka untuk selama 24 jam.
Setelah itu, mereka diberi CD musik yang berirama tenang seperti halnya dengan musik klasik, Celtic, dan lain-lain, serta mereka diminta untuk mendengarkan CD-CD tersebut selama 30 menit setiap harinya didalam kurun waktu satu bulan, sambil mengatur cara pernapasan mereka yaitu dengan perlahan-lahan menghirupnya, dan kemudian menghembuskannya kembali dengan perbandingan waktu dua banding satu antara waktu saat menghirup dengan waktu saat menghembuskannya.
Ketika setelah berjalan satu bulan mereka mendengarkan musik dan berlatih mengatur pernapasan mereka, alat pemonitor kembali dipasangkan pada tubuh mereka.
Hasilnya, ternyata keadaan tekanan darah mereka membaik dengan angka penurunan rata-rata tiga poin untuk sistoliknya, sedangkan untuk diastoliknya empat point.
Sebagai pembanding, dari 20 orang pasien yang secara sengaja tidak diberi CD dan tidak diminta untuk mendengarkan musik sambil mengatur pernapasan, ternyata tekanan darah mereka setelah satu bulan dikontrol kembali sama sekali tidak ada yang menunjukan adanya perubahan.
Didalam hal ini, masih belum jelas apakah penurunan tekanan darah tersebut akibat musiknya atau akibat sistim pernapasan yang dipergunakan pada saat penelitian tersebut.

Walau demikian, Modesti menyatakan bahwa efek antihipertensi yang ada merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh penggunaan kombinasi latihan musik serta penggunaan sistim pernapasan tersebut.

Hasil temuan ini telah disajikan dalam pertemuan tahunan ilmiah American Society of Hypertension's di New Orleans. Modesti menghimbau agar para pakar melakukan penelitian lebih jauh untuk melihat apakah hasil yang telah diperoleh dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Miranda Hitti dalam WebMD Health News edisi 15 Mei 2008 yang ditinjau ulang oleh Louise Chang, MD
Itulah yang terjadi didalam sebuah penelitian di Italia yang menyertakan 28 orang penderita tekanan darah tinggi tingkat menengah.
Menurut Profesor Pietro A. Modesti, MD, PhD, dari Italia University of Florence, pertama-tama, pada diri setiap pasien tersebut dipasang alat pemonitor tekanan darah yang akan memonitor keadaan tekanan darah mereka untuk selama 24 jam.
Setelah itu, mereka diberi CD musik yang berirama tenang seperti halnya dengan musik klasik, Celtic, dan lain-lain, serta mereka diminta untuk mendengarkan CD-CD tersebut selama 30 menit setiap harinya didalam kurun waktu satu bulan, sambil mengatur cara pernapasan mereka yaitu dengan perlahan-lahan menghirupnya, dan kemudian menghembuskannya kembali dengan perbandingan waktu dua banding satu antara waktu saat menghirup dengan waktu saat menghembuskannya.
Ketika setelah berjalan satu bulan mereka mendengarkan musik dan berlatih mengatur pernapasan mereka, alat pemonitor kembali dipasangkan pada tubuh mereka.
Hasilnya, ternyata keadaan tekanan darah mereka membaik dengan angka penurunan rata-rata tiga poin untuk sistoliknya, sedangkan untuk diastoliknya empat point.
Sebagai pembanding, dari 20 orang pasien yang secara sengaja tidak diberi CD dan tidak diminta untuk mendengarkan musik sambil mengatur pernapasan, ternyata tekanan darah mereka setelah satu bulan dikontrol kembali sama sekali tidak ada yang menunjukan adanya perubahan.
Didalam hal ini, masih belum jelas apakah penurunan tekanan darah tersebut akibat musiknya atau akibat sistim pernapasan yang dipergunakan pada saat penelitian tersebut.

Walau demikian, Modesti menyatakan bahwa efek antihipertensi yang ada merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh penggunaan kombinasi latihan musik serta penggunaan sistim pernapasan tersebut.

Hasil temuan ini telah disajikan dalam pertemuan tahunan ilmiah American Society of Hypertension's di New Orleans. Modesti menghimbau agar para pakar melakukan penelitian lebih jauh untuk melihat apakah hasil yang telah diperoleh dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Miranda Hitti dalam WebMD Health News edisi 15 Mei 2008 yang ditinjau ulang oleh Louise Chang, MD

Tidak ada komentar:

UNTUK MENCAPAI SERTA MEMPERTAHANKAN SUATU KEPULIHAN

  1. Sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya tubuh Anda memiliki proses-proses alami yang bila dicermati benar-benar, ternyata bahwa proses-proses tersebut memiliki kinerja yang bersifat memelihara, melindungi serta memulihkan dirinya.
  2. Sadari sepenuhnya akan ke-Maha Pengasihan Tuhan, dengan menyadari bahwa sebagai “Yang Maha Pengasih walau dengan alasan apapun pasti tidak akan membiarkan yang dikasihi oleh-Nya sampai harus mengalami penderitaan (cobalah cermati kinerja proses-proses tubuh kita tersebut, yang diciptakan-Nya sebagai bukti dari Ke Maha Pengasihan-Nya tersebut, yang menunjukan bahwa Dia tidak menginginkan sampai kita menghadapi masalah, penderitaan maupun penyakit).
  3. Sadari bahwa setiap masalah atau penyakit sebenarnya merupakan sesuatu yang terjadi jika kita salah didalam berpola pikir serta berpola makan, akibat lebih bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk memuaskan serta menyenangkan diri dari pada bertolok ukurkan pada pola yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan didalam memelihara serta menjaga keutuhan tubuh kita tersebut dengan selalu menerapkan kehendak-Nya didalam setiap gerak langkah yang kita lakukan didalam kehidupan kita sejak saat kita berpikir.
  4. Upayakan agar jangan menilai berlebihan apapun atau siapapun, tapi usahakanlah untuk dapat selalu menciptakan kehidupan yang bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan bersama yang saling mengasihi atau saling tidak menciptakan masalah satu sama lain. Jadi, hindari penerapan sikap serta prilaku tolok ukurnya berdasarkan pementingan, pemuasan, serta penyenangan diri, keluarga, golongan, agama dan lain-lainnya.
  5. Berpeganglah pada suatu prinsip bahwa apapun yang akan kita lakukan harus selain akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, juga harus jangan sampai bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang lain.
  6. Jangan terlalu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang diperbuat oleh orang lain. Tetapi, ingatlah selalu bahwa demi dapat menciptakan ketentraman hidup bersama pihak lain, awalilah menciptakannya melalui pengelolaan pola berpikir serta pola bertindak diri kita sendiri.
  7. Tinggalkan pola makan serta minum yang cenderung didasari oleh keinginan untuk dapat memenuhi selera, rasa menyukai atau karena ingin mengikuti mode agar tidak disebut ketinggalan jaman saja, mengingat bermanfaat atau tidaknya yang tergantung dari dibutuhkan atau tidaknya oleh proses-proses tubuh pada saat itu.
  8. Jangan sampai berpikir tentang apa yang harus dilakukan oleh orang lain maupun diri kita sendiri agar kita mencapai kepuasan atau kesenangan. Tetapi pikirkanlah apa yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup tentram dan damai dengan siapapun.

Sekar Kinasih Healing Therapy

Sistim pemulihan melalui pengelolaan pola berpikir dan pola makan/minum

GRATIS KONSULTASI JARAK JAUH

UNTUK INFORMASI TERAPI JARAK JAUH, SILAHKAN MENGHUBUNGI :

mindhealingtherapy@yahoo.com



,