Yang dimaksudkan dengan Interaksi obat adalah interaksi yang akan terjadi dalam penggunaan obat yang digabung dengan zat-zat lain, yang menjadikan efektifitas obat tersebut menjadi tidak sesuai lagi dengan pola normalnya.
Definisi ini umumnya diterapkan pada setiap interaksi yang terbentuk disaat menggunakan suatu obat dengan obat yang lainnya (interaksi obat), atau obat dengan makanan yang dikonsumsi (interaksi obat dengan-makanan), san interaksi obat dengan zat- zat lain yang telah diberikan secara bersamaan dengan obat tersebut.
Karena, setiap kita mengonsumsi atau mempergunakan dua atau lebih jenis obat secara bersamaan, maka mau atau tidak mau kita pasti akan mengalami salah satu dari ketiga dampak interaksi dari penggunaan obat-obat tersebut.
Dampak tersebut, antara lain adalah dampak yang saling meningkatkan efektifitas, dampak yang saling mengurangi efektiitas, serta dampak yang saling memperkuat efek samping.
Sehingga, semakin bermacam-macam obat yang kita konsumsi, akan semakin besar pula kemungkinannya bagi kita untuk kemudian mengalami dampak interaksi yang dapat ditimbulkannya.
Padahal, selain dampak yang ditimbulkannya mungkin akan berdampak pada pengurangan biaya pengobatan yang harus kita keluarkan, juga dapat bahkan semakin meningkatkannya , yaitu tergantung dari bentuk dampak yang ditimbulkannya terhadap efektifitas kerja mereka maupun efek-efek samping yang akan ditimbulkannya.
Selain hal tersebut, timbulnya dampak interaksi mau tidak mau juga akan menimbulkan berbagai dampak psikologis tersendiri.
PENYEBAB INTERAKSI.
Ada beberapa mekanisme kerja obat yang menyebabkan terjadinya interaksi pada penggunaan suatu obat dengan obat lainnya, dengan makanan maupun zat lain, yaitu jika pada saat dikonsumsi atau dipergunakannya ternyata menimbulkan peningkatan ataupun penurunan dari :
1. Proses penyerapan obat tersebut ke dalam tubuh;
2. Proses pendistribusian obat tersebut didalam tubuh;
3. Proses metabolismenya didalam tubuh, serta
4. Proses eliminasinya yang dilakukan oleh tubuh.
Dalam hal ini, penyebab utama dari terjadinya proses interaksi tersebut pada umumnya adalah perubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses metabolisme, perubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses penyerapan, sertaperubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses eliminasi yang dilakukan terhadap obat tersebut oleh tubuh.
Interaksi obat juga merupakan sesuatu yang akan terjadi jika dua jenis obat yang ternyata memiliki efek yang sama atau berlawanan diberikan secara bersamaan.
PERUBAHAN PROSES PENYERAPAN
Umumnya, obat setelah diresap akan mengikuti aliran darah menuju ke tempat-tempat yang ditujunya. Tidak sedikit proses interaksi obat yang ditimbulkan oleh terjadinya hambatan pada proses penyerapan pada usus halus, sebagai dampak dari :
1. Perubahan yang ditimbulkannya pada aliran darah ke usus;
2. Perubahan yang terjadi pada proses metabolismenya oleh usus;
3. Peningkatan atau penurunan motilitas usus (gerakan);
4. Perubahan keasaman lambung, serta
5. Perubahan keadaan flora bakteri didalam usus.
Penyerapan obat juga dapat terganggu jika daya larut obat tersebut menjadi berkurang akibat bereaksi dengan obat lain atau senyawa kimia lain yang terdapat pada makanan atau yang lainnya yang membentuk suatu ikatan yang menyulitkan terjadinya peresapan oleh usus.
PERUBAHAN PADA PROSES METABOLISME DAN ELIMINASI OBAT
Hampir sebagian besar dari obat yang dikonsumsi akan dieliminasi dalam ginjal baik yang masih berbentuk senyawa utuh maupun yang telahmengalami degradasi oleh hati. Oleh karena itu, ginjal dan hati merupakan organ-organ peranannya yang sangat penting.
Metabolisme obat adalah proses tubuh dalam mengubah suatu obat ke dalam suatu bentuk yang jauh lebih aktif atau bahkan dikurangi aktifitasnya agar hasil yang diinginkan tercapai dan mudah bagi tubuh untuk membuangnya melalui ginjal.
Pada umumnya, sebagian besardari obat metabolisme oleh hati. Enzim sitokrom P450 adalah kelompok enzim pada hati yang paling memiliki tanggung jawab didalam melakukan proses metabolisme obat.
Disisi lain, obat-obatan dan jenis-jenis makanan tertentu dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan aktivitas dari enzim ini hingga berpengaruh pada konsentrasi dari obat yang dimetabolismenya.
Padahal, peningkatan dari aktivitas enzim ini akan menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi serta efek berbahaya dari obat yang diberikan, sedangkan sebaliknya penurunan dari aktivitas enzim ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi obat tersebut dan efek berbahaya yang dapat ditimbulkannya.
KONSEKUENSI DARI TERJADINYA SUATU INTERAKSI
Interaksi obat dapat meningkatkan atau menurunkan manfaat dari obat yang diberikan. Jika interaksi obat yang ditimbulkan ternyata dapat meningkatkan manfaatdari obat yang diberikan tanpa sedikitpun meningkatkan efek sampingnya, maka kedua obat tersebut dapat digabungkan.
Contohnya, obat penurun tekanan darah dengan mekanisme yang berbeda dapat digabungkan agar efek menurunkan tekanan darahnya menjadi jauh lebih baik daripada jika hanya mempergunakan salah satunya saja.
Disisi lain, jika penyerapan suatu jenis obat ternyata akan meningkat dengan adanya makanan, maka obat tersebut sebaiknya dikonsumsi bersama makanan agar konsentrasi nya dalam tubuh mencapai efek yang diinginkan. Sedangkan sebaliknya, jika ternyata penyerapan suatu obat akan dihambat oleh adanya makanan, maka obat tersebut harus dikonsumsi pada saat perut kosong.
Bentuk interaksi obat yang perlu mendapat perhatian adalah bentuk interaksi yang mengurangi efek yang diharapkan dan yang meningkatkan efek samping obat.
FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YANG MENUNJANG UNTUK TERJADINYA SUATU INTERAKSI
Pada kenyataannya, ternyata ada beberapa faktor individu yang juga menunjang terjadinya interaksi, seperti halnya :
• Faktor gen,
• Faktor fisiologi,
• Faktor umur,
• Faktor gaya hidup (diet, olahraga),
• Faktor penyakit,
• Faktor dosis,
• Faktor lamanya terapi kombinasi, serta
• Faktor waktu pemberian (Kadang-kadang, interaksi dapat dihindari jika dua jenis obat dikonsumsi pada waktu yang berbeda.)
Sehingga secara umum, kemungkinan untuk terjadinya dampak interaksi obat merupakan sesuatu yang sangat perlu untuk diperhatikan, karena dapat meningkatkan baya yang harus kita keluarkan.
CARA MENGHINDARI TERJADINYA INTERAKSI
1. Jelaskan kepada dokter Anda obat apa saja yang pernah Anda gunakan dalam beberapa minggu terakhir sebelum Anda ke dokter saat itu, termasuk obat-obat bebas, vitamin, suplemen maupun herbal yang telah Anda gunakan.
2. Jelaskan pada dokter Anda mengenai obat-obatan yang pemberiannya pernah dihentikan atau bahkan diulang kembali.
3. Informasikan pada dokter Anda tentang apa yang Anda jalani saat ini, misalnya mengenai bentuk , olahraga, diet, dan sebagainya.
4. Jeaskan pada mereka mengenai apa saja yang biasa Anda konsumsi.
5. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai apa yang memungkinkan terjadi interaksi dengan obat yang akan diberikannya kepada Anda.
6. Karena kemungkinan untuk terjadinya interaksi obat dapat meningkat seiring dengansemakin seringnya Anda menjalani pengobatan, maka kerjasama yang erat dengan dokter Anda akan dapat mengurangi terjasinya dampak yang tidak kita harapkan.
Tulisan ini, hanyalah merupakan suatu gambaran mengenai apa itu interaksi obat. Kita tidak perlu takut menggunakan obat-obatan karena mencemaskan dampak interaksi yang mungkin itimbulkannya.
Tetapi, sebaiknya manfaatkan informasi ini agar kita dapat meminimalkan terjadinya risiko interaksi serta memaksimalkan hasil terapi yang sedang kita jalani.
Dialihbahasa dan disarikan dari tulisan Ogbru Omudhome, PharmD dengan editor W. Jay Marks,MD oleh WS Djaka Panungkas
Definisi ini umumnya diterapkan pada setiap interaksi yang terbentuk disaat menggunakan suatu obat dengan obat yang lainnya (interaksi obat), atau obat dengan makanan yang dikonsumsi (interaksi obat dengan-makanan), san interaksi obat dengan zat- zat lain yang telah diberikan secara bersamaan dengan obat tersebut.
Karena, setiap kita mengonsumsi atau mempergunakan dua atau lebih jenis obat secara bersamaan, maka mau atau tidak mau kita pasti akan mengalami salah satu dari ketiga dampak interaksi dari penggunaan obat-obat tersebut.
Dampak tersebut, antara lain adalah dampak yang saling meningkatkan efektifitas, dampak yang saling mengurangi efektiitas, serta dampak yang saling memperkuat efek samping.
Sehingga, semakin bermacam-macam obat yang kita konsumsi, akan semakin besar pula kemungkinannya bagi kita untuk kemudian mengalami dampak interaksi yang dapat ditimbulkannya.
Padahal, selain dampak yang ditimbulkannya mungkin akan berdampak pada pengurangan biaya pengobatan yang harus kita keluarkan, juga dapat bahkan semakin meningkatkannya , yaitu tergantung dari bentuk dampak yang ditimbulkannya terhadap efektifitas kerja mereka maupun efek-efek samping yang akan ditimbulkannya.
Selain hal tersebut, timbulnya dampak interaksi mau tidak mau juga akan menimbulkan berbagai dampak psikologis tersendiri.
PENYEBAB INTERAKSI.
Ada beberapa mekanisme kerja obat yang menyebabkan terjadinya interaksi pada penggunaan suatu obat dengan obat lainnya, dengan makanan maupun zat lain, yaitu jika pada saat dikonsumsi atau dipergunakannya ternyata menimbulkan peningkatan ataupun penurunan dari :
1. Proses penyerapan obat tersebut ke dalam tubuh;
2. Proses pendistribusian obat tersebut didalam tubuh;
3. Proses metabolismenya didalam tubuh, serta
4. Proses eliminasinya yang dilakukan oleh tubuh.
Dalam hal ini, penyebab utama dari terjadinya proses interaksi tersebut pada umumnya adalah perubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses metabolisme, perubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses penyerapan, sertaperubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada proses eliminasi yang dilakukan terhadap obat tersebut oleh tubuh.
Interaksi obat juga merupakan sesuatu yang akan terjadi jika dua jenis obat yang ternyata memiliki efek yang sama atau berlawanan diberikan secara bersamaan.
PERUBAHAN PROSES PENYERAPAN
Umumnya, obat setelah diresap akan mengikuti aliran darah menuju ke tempat-tempat yang ditujunya. Tidak sedikit proses interaksi obat yang ditimbulkan oleh terjadinya hambatan pada proses penyerapan pada usus halus, sebagai dampak dari :
1. Perubahan yang ditimbulkannya pada aliran darah ke usus;
2. Perubahan yang terjadi pada proses metabolismenya oleh usus;
3. Peningkatan atau penurunan motilitas usus (gerakan);
4. Perubahan keasaman lambung, serta
5. Perubahan keadaan flora bakteri didalam usus.
Penyerapan obat juga dapat terganggu jika daya larut obat tersebut menjadi berkurang akibat bereaksi dengan obat lain atau senyawa kimia lain yang terdapat pada makanan atau yang lainnya yang membentuk suatu ikatan yang menyulitkan terjadinya peresapan oleh usus.
PERUBAHAN PADA PROSES METABOLISME DAN ELIMINASI OBAT
Hampir sebagian besar dari obat yang dikonsumsi akan dieliminasi dalam ginjal baik yang masih berbentuk senyawa utuh maupun yang telahmengalami degradasi oleh hati. Oleh karena itu, ginjal dan hati merupakan organ-organ peranannya yang sangat penting.
Metabolisme obat adalah proses tubuh dalam mengubah suatu obat ke dalam suatu bentuk yang jauh lebih aktif atau bahkan dikurangi aktifitasnya agar hasil yang diinginkan tercapai dan mudah bagi tubuh untuk membuangnya melalui ginjal.
Pada umumnya, sebagian besardari obat metabolisme oleh hati. Enzim sitokrom P450 adalah kelompok enzim pada hati yang paling memiliki tanggung jawab didalam melakukan proses metabolisme obat.
Disisi lain, obat-obatan dan jenis-jenis makanan tertentu dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan aktivitas dari enzim ini hingga berpengaruh pada konsentrasi dari obat yang dimetabolismenya.
Padahal, peningkatan dari aktivitas enzim ini akan menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi serta efek berbahaya dari obat yang diberikan, sedangkan sebaliknya penurunan dari aktivitas enzim ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi obat tersebut dan efek berbahaya yang dapat ditimbulkannya.
KONSEKUENSI DARI TERJADINYA SUATU INTERAKSI
Interaksi obat dapat meningkatkan atau menurunkan manfaat dari obat yang diberikan. Jika interaksi obat yang ditimbulkan ternyata dapat meningkatkan manfaatdari obat yang diberikan tanpa sedikitpun meningkatkan efek sampingnya, maka kedua obat tersebut dapat digabungkan.
Contohnya, obat penurun tekanan darah dengan mekanisme yang berbeda dapat digabungkan agar efek menurunkan tekanan darahnya menjadi jauh lebih baik daripada jika hanya mempergunakan salah satunya saja.
Disisi lain, jika penyerapan suatu jenis obat ternyata akan meningkat dengan adanya makanan, maka obat tersebut sebaiknya dikonsumsi bersama makanan agar konsentrasi nya dalam tubuh mencapai efek yang diinginkan. Sedangkan sebaliknya, jika ternyata penyerapan suatu obat akan dihambat oleh adanya makanan, maka obat tersebut harus dikonsumsi pada saat perut kosong.
Bentuk interaksi obat yang perlu mendapat perhatian adalah bentuk interaksi yang mengurangi efek yang diharapkan dan yang meningkatkan efek samping obat.
FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YANG MENUNJANG UNTUK TERJADINYA SUATU INTERAKSI
Pada kenyataannya, ternyata ada beberapa faktor individu yang juga menunjang terjadinya interaksi, seperti halnya :
• Faktor gen,
• Faktor fisiologi,
• Faktor umur,
• Faktor gaya hidup (diet, olahraga),
• Faktor penyakit,
• Faktor dosis,
• Faktor lamanya terapi kombinasi, serta
• Faktor waktu pemberian (Kadang-kadang, interaksi dapat dihindari jika dua jenis obat dikonsumsi pada waktu yang berbeda.)
Sehingga secara umum, kemungkinan untuk terjadinya dampak interaksi obat merupakan sesuatu yang sangat perlu untuk diperhatikan, karena dapat meningkatkan baya yang harus kita keluarkan.
CARA MENGHINDARI TERJADINYA INTERAKSI
1. Jelaskan kepada dokter Anda obat apa saja yang pernah Anda gunakan dalam beberapa minggu terakhir sebelum Anda ke dokter saat itu, termasuk obat-obat bebas, vitamin, suplemen maupun herbal yang telah Anda gunakan.
2. Jelaskan pada dokter Anda mengenai obat-obatan yang pemberiannya pernah dihentikan atau bahkan diulang kembali.
3. Informasikan pada dokter Anda tentang apa yang Anda jalani saat ini, misalnya mengenai bentuk , olahraga, diet, dan sebagainya.
4. Jeaskan pada mereka mengenai apa saja yang biasa Anda konsumsi.
5. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai apa yang memungkinkan terjadi interaksi dengan obat yang akan diberikannya kepada Anda.
6. Karena kemungkinan untuk terjadinya interaksi obat dapat meningkat seiring dengansemakin seringnya Anda menjalani pengobatan, maka kerjasama yang erat dengan dokter Anda akan dapat mengurangi terjasinya dampak yang tidak kita harapkan.
Tulisan ini, hanyalah merupakan suatu gambaran mengenai apa itu interaksi obat. Kita tidak perlu takut menggunakan obat-obatan karena mencemaskan dampak interaksi yang mungkin itimbulkannya.
Tetapi, sebaiknya manfaatkan informasi ini agar kita dapat meminimalkan terjadinya risiko interaksi serta memaksimalkan hasil terapi yang sedang kita jalani.
Dialihbahasa dan disarikan dari tulisan Ogbru Omudhome, PharmD dengan editor W. Jay Marks,MD oleh WS Djaka Panungkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar