/*
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Auckland Selandia Baru serta dipimpin oleh profesor Ian Reid, MD, yang dipublikasikan melalui Journal BMJ, mereka telah dihadapkan pada suatu temuan yang menunjukan bahwa wanita lanjut usia yang rutin mengonsumsi suplemen kalsium dengan untuk menjaga kesehatan tulang mereka, justru cenderung meningkatkan risiko mereka untuk memperoleh serangan penyakit jantung.
Dengan demikian, maka nampaknya langkah penggunaan suplemen kalsium didalam upaya untuk mencegah terjadinya osteoporosis, sudah selayaknya untuk ditinjau ulang kembali.
Para peneliti yang menganalisa ulang kembali hasil penelitian dari Women's Health Initiative (WHI) yang berkaitan dengan penggunaan masalah suplemen-suplemen yang berkandungan kalsium 1.000 miligram dan vitamin D 400 unit internasional (IU) yang menyatakan bahwa pada hasil penelitian mereka ternyata resiko pihak yang diberi suplemen dengan yang tidak resiko mereka untuk memperoleh serangan jantung ternyata tidak berbeda jauh, yang ternyata setelah diteliti kembali mereka yang didalam penelitian tersebut tidak memperoleh suplemen, dirumahnya masing-masing ternyata mereka-pun rata-rata mengonsumsinya.
Karena itulah Reid dan rekan-rekannya kemudian meneliti kelompok lain yang terdiri dari 16.718 wanita yang sebagai hasilnya terungkapkan bahwa kaum wanita yang memperoleh suplemen kalsium serta vitamin D saat itu rata-rata telah terindikasi mengalami peningkatan resiko mereka, untuk memperoleh serangan jantung.
Dan hasil yang diperoleh dari 13 proyek percobaan lainnya ternyata juga telah menunjang temuan mereka. Yaitu, para wanita yang mengonsumsi suplemen kalsium baik yang dengan ataupun tanpa vitamin D, telah mengalami peningkatan resiko mereka memperoleh serangan jantung maupun stroke.
Didalam hal ini, para peneliti tersebut memperkirakan bahwa perubahan yang terjadi secara mendadak pada kadar kalsium didalam darah mereka saat mulai mengonsumsi suplemen-suplemen tersebutlah nampaknya yang merupakan penyebab dari terjadinya peningkatan risiko untuk terkena serangan penyakit jantung tersebut.
Menurut Suzanne Steinbaum, MD, direktur dari Women and Heart Disease pada Lenox Hill Hospital- New York, tingginya kadar kalsium didalam darah memang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pembekuan darah serta risiko lebih besar lainnya yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh serangan jantung.
Namun, apakah dengan demikian berarti kaum wanita harus berusaha untuk membatasi asupan kalsium mereka agar keamanan jantungnya lebih terjamin ?
Menurut Steinbaum jawabannya adalah tidaklah semudah itu. Karena, usaha pencegahan yang harus dilakukan oleh setiap orang pada dasarnya sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Karena, sesuatu yang sesuai bagi seseorang belum tentu juga sesuai bagi orang yang lain. Dan menurutnya, jika seseorang yang telah memiliki risiko besar untuk memperoleh penyakit jantung yang tentunya lebih besar bahayanya jika dibandingkan dengan resiko untuk terkena osteoporosis ataupun patah tulang, pemberian suplemen kalsium bukanlah merupakan suatu cara bijaksana yang harus dilakukan.
Dalam hal ini, seseorang memiliki resiko dasar untuk memperoleh serangan penyakit jantung jika antara lain telah memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, gaya hidup yang menunjang serta memiliki faktor keturunan untuk memperolehnya.
Jadi, untuk hal tersebut berpikirlah dua kali terlebih dahulu, sebelum mempergunakan suplemen kalsium jika pada dasarnya kita telah memiliki resiko-resiko dasar tersebut diatas.
Dan menurut Nieca Goldberg, MD, direktur medis dari Women's Heart Program di NYU Langone Medical Center New York, setiap wanita selayaknya harus selalu waspada akan jumlah asupan kalsium mereka.
Artinya, jumlah asupan kalsium melalui suplemen haruslah disesuaikan dengan jumlah asupan kalsium yang telah diperoleh melalui makanan, untuk dapat mencegah terjadinya masalah kelebihan atau kekurangan asupan dari mineral tersebut, yang akan berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Hingga bagi kaum wanita yang berusia diatas 50 tahun usahakanlah agar jumlah asupan kalium mereka melalui makan dan suplemennya tidak sampai melebihi 1.200 miligram didalam satu harinya.
Disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Denise Mann pada WebMD Health News 19 April 2011yang dikaji ulang Laura Martin J., MD oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Auckland Selandia Baru serta dipimpin oleh profesor Ian Reid, MD, yang dipublikasikan melalui Journal BMJ, mereka telah dihadapkan pada suatu temuan yang menunjukan bahwa wanita lanjut usia yang rutin mengonsumsi suplemen kalsium dengan untuk menjaga kesehatan tulang mereka, justru cenderung meningkatkan risiko mereka untuk memperoleh serangan penyakit jantung.
Dengan demikian, maka nampaknya langkah penggunaan suplemen kalsium didalam upaya untuk mencegah terjadinya osteoporosis, sudah selayaknya untuk ditinjau ulang kembali.
Para peneliti yang menganalisa ulang kembali hasil penelitian dari Women's Health Initiative (WHI) yang berkaitan dengan penggunaan masalah suplemen-suplemen yang berkandungan kalsium 1.000 miligram dan vitamin D 400 unit internasional (IU) yang menyatakan bahwa pada hasil penelitian mereka ternyata resiko pihak yang diberi suplemen dengan yang tidak resiko mereka untuk memperoleh serangan jantung ternyata tidak berbeda jauh, yang ternyata setelah diteliti kembali mereka yang didalam penelitian tersebut tidak memperoleh suplemen, dirumahnya masing-masing ternyata mereka-pun rata-rata mengonsumsinya.
Karena itulah Reid dan rekan-rekannya kemudian meneliti kelompok lain yang terdiri dari 16.718 wanita yang sebagai hasilnya terungkapkan bahwa kaum wanita yang memperoleh suplemen kalsium serta vitamin D saat itu rata-rata telah terindikasi mengalami peningkatan resiko mereka, untuk memperoleh serangan jantung.
Dan hasil yang diperoleh dari 13 proyek percobaan lainnya ternyata juga telah menunjang temuan mereka. Yaitu, para wanita yang mengonsumsi suplemen kalsium baik yang dengan ataupun tanpa vitamin D, telah mengalami peningkatan resiko mereka memperoleh serangan jantung maupun stroke.
Didalam hal ini, para peneliti tersebut memperkirakan bahwa perubahan yang terjadi secara mendadak pada kadar kalsium didalam darah mereka saat mulai mengonsumsi suplemen-suplemen tersebutlah nampaknya yang merupakan penyebab dari terjadinya peningkatan risiko untuk terkena serangan penyakit jantung tersebut.
Menurut Suzanne Steinbaum, MD, direktur dari Women and Heart Disease pada Lenox Hill Hospital- New York, tingginya kadar kalsium didalam darah memang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pembekuan darah serta risiko lebih besar lainnya yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh serangan jantung.
Namun, apakah dengan demikian berarti kaum wanita harus berusaha untuk membatasi asupan kalsium mereka agar keamanan jantungnya lebih terjamin ?
Menurut Steinbaum jawabannya adalah tidaklah semudah itu. Karena, usaha pencegahan yang harus dilakukan oleh setiap orang pada dasarnya sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Karena, sesuatu yang sesuai bagi seseorang belum tentu juga sesuai bagi orang yang lain. Dan menurutnya, jika seseorang yang telah memiliki risiko besar untuk memperoleh penyakit jantung yang tentunya lebih besar bahayanya jika dibandingkan dengan resiko untuk terkena osteoporosis ataupun patah tulang, pemberian suplemen kalsium bukanlah merupakan suatu cara bijaksana yang harus dilakukan.
Dalam hal ini, seseorang memiliki resiko dasar untuk memperoleh serangan penyakit jantung jika antara lain telah memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, gaya hidup yang menunjang serta memiliki faktor keturunan untuk memperolehnya.
Jadi, untuk hal tersebut berpikirlah dua kali terlebih dahulu, sebelum mempergunakan suplemen kalsium jika pada dasarnya kita telah memiliki resiko-resiko dasar tersebut diatas.
Dan menurut Nieca Goldberg, MD, direktur medis dari Women's Heart Program di NYU Langone Medical Center New York, setiap wanita selayaknya harus selalu waspada akan jumlah asupan kalsium mereka.
Artinya, jumlah asupan kalsium melalui suplemen haruslah disesuaikan dengan jumlah asupan kalsium yang telah diperoleh melalui makanan, untuk dapat mencegah terjadinya masalah kelebihan atau kekurangan asupan dari mineral tersebut, yang akan berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Hingga bagi kaum wanita yang berusia diatas 50 tahun usahakanlah agar jumlah asupan kalium mereka melalui makan dan suplemennya tidak sampai melebihi 1.200 miligram didalam satu harinya.
Disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Denise Mann pada WebMD Health News 19 April 2011yang dikaji ulang Laura Martin J., MD oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar