Pada dasarnya, nilai asupan nutrisi seseorang dengan kemungkinan untuk terjadinya osteoporosis pada dirinya merupakan sesuatu yang memiliki ikatan yang sangat erat sekali.
Artinya, jika kita tidak memberi asupan nutrisi yang tepat baik dan tepat untuk mengatasi masalah osteoporosis baik yang berbentuk makanan, minuman maupun siplemen,maka kita tanpa sadar telah menempatkan diri kita pada suatu posisi yang berresiko besar untuk mengalami osteoporosis.
Lalu, apakah sebenarnya nutrisi yang sebenarnya kita perlukan tersebut agar kita dapat terhindar dari masalah osteoporosis tersebut ? Dan apa yang harus kita tempuh untuk bisa mendapatkannya ?
Didalam masalah ini, nutrisi yang kita butuhkan agar kita dapat menghindari terserang osteoporosis adalah kalsium serta vitamin D.
Kalsium merupakan senyawa kimia yang mampu memperkokoh keadaan tulang, akan tetapi tanpa adanya vitamin D kalsium yang kita konsumsi tersebut tidak akan dapat meresap dan menyatu dengan tulang.
Artinya, untuk dapat bermanfaat dalam memperkuat keadaan tulang kita, asupan keduanya harus cukup atau sesuai dengan yang dibutuhkan.
Karena, walau jumlah kalsium yang kita konsumsi cukup memadai atau bahkan berlebihan, jika jumlah asupan vitamin D-nya tidak cujup memadai maka asupan kalsium tersebut akan menjadi sia-sia karena tidak akan terserap dengan baik.
Demikian juga dengan hal yang sebaliknya, yaitu jika jumlah asupan vitamin D nya memadai atau bahkan berlebihan, jika asupan kalsiumnya justru kurang atau tidak memadai, maka hal tersebut akan menjadikannya kurang bermanfaat.
Untuk hal tersebut, The National Academy of Sciences telah mengeluarkan suatu acuan khusus yang didasarkan pada jumlah usia, mengenai jumlah yang dibutuhkan oleh setiap orang akan kalsium maupun akan vitamin D sebagai berikut :
• Anak-anak yang berusia 1 sampai 3 tahun 700 miligram (mg) kalsium per hari.
• Anak-anak yang berusia 4 sampai 8 tahun 1.000 mg per hari.
• Remaja 1.300 mg kalsium per hari.
• Pria dewasa sampai berusia 70 tahun 1.000 mg per hari.
• Pria dewasa yang berusia diatas 70 tahun 1.200 mg per hari.
• Wanita diatas 51 tahun 1.200 mg per hari.
Agar kalsium tersebut dapat diresap oleh tulang, The National Academy of Sciences menganjurkan agar setiap orang dari sejak usia 1 hingga 70 tahun mengonsumsi 600 international unit (IU) vitamin D per hari serta yang berusia diatas 70 tahun, 800 IU.
Akan tetapi, salam hal ini beberapa ahli osteoporosis menganjurkan agar setiap harinya dapat secara teratur mengonsumsinya antara 800 hingga 1.200 IU.
Hal ini menurut mereka merupakan sesuatu yang sangat penting, karena sumber alami utama dari vitamin D yaitu sinar matahari berpotensi dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit, hingga kita perlu untuk mendapatkannya dari dari sumber yang lain.
Menurut Siris, direktur dari The Toni Stabile Osteoporosis Center di Columbia University Medical Center, orang-orang tua yang kekurangan vitamin D akan menyebabkan dirinya menjadi mudah untuk terjatuh.
Hingga, jika kita selalu mencukupi asupan vitamin D kedalam tubuh kita, selain akan meningkatkan kadar kalsium yang terdapat pada tulang kita juga akan menjadikan kita menjadi tidak mudah terjatuh, hingga semaksimal mungkin dapat menghindari terjadinya patah tulang.
Karena itu, untuk dapat memperkuat tulang serta mencegah mencegah osteoporosis, upayakan untuk mencukupi kebutuhan kalsium serta vitamin D kita, baik melalui makanan, suplemen maupun keduanya.
Karena, yang terpenting adalah kita dapat memenuhi kebutuhannya sebaik mungkin. Walau demikian, jalan yang terbaik adalah melakukannya melalui asupan makananmaupun minuman yang kita lakukan.
Mengapa demikian ? Menurut Profesor Robert Heaney, MD, FACP, dari Universitas Creighton di Omaha, NEB, yang secara nasional diakui sebagai pakar dalam bidang osteoporosis, didalam berbagai penelitian pada dasarnya telah terbuktikan bahwa merupakan sesuatu yang menyulitkan bagi seseorang untuk menjadi terbiasa secara teratur meminum suplemen.
Sedangkan disisi lain, karena makan dan minum merupakan sesuatu yang secara rutin dilakukan, maka upaya membiasakan diri meminum susu akan jauh lebih mudah untuk dilakukan daripada membiasakan diri meminum suplemen.
Selain hal tersebut, pada kenyataannya makanan dan minuman juga merupakan sumber gizi yang lebih lengkap daripada sekedar suplemen tertentu.
Seperti halnya dengan susu, yogurt, keju, serta produk yang berasal dari susu lainnya, pada kenyataannya tidak hanya sekedar mengandung kadar kalsium yang tinggi saja, akan tetapi juga mengandung nutrisi-nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan bagi kesehatan tulang, seperti halnya dengan pospor serta protein.
Misalnya susu, yogurt dan keju yang mengandung lebih banyak nutrisi lain yang diperlukan bagi kesehatan tulang dibandingkan dengan kandungan suatu suplemen.
Selain itu, beberapa makanan juga merupakan sumber kalsium yang baik, misalnya :
• Makanan danminuman segar yang telah diperkaya seperti halnya dengan jus jeruk, produk yang berasal dari susu serta sereal.
• Sayuran yang berwarna hijau, seperti halnya dengan kangkung, brokoli serta bayam.
• Seafood yang juga merupakan sesuatu yang sangat kaya akan kalsium.
Disisi lain, vitamin D merupakan sesuatu yang agak sulit untuk kita penuhi dari makanan kita sehari-hari yang normal, karena seperti halnya pada susu yang diperkaya dengan vitamin D pun, didalam satu gelas hanya memiliki kandungan vitamin D sebanyak 98 IU.
Karena itu, beberapa makanan sumber Vitamin D lainnya seperti halnya dengan beberapa jenis ikan (salmon, ikan tuna, sarden), orange jus serta sereal yang mengandung vitamin D, patut untuk dipertimbangkan.
SUPLEMEN
Suatu saat, mungkin kita merasa perlu untuk mengonsumsi suplemen yang kita butuhkan untuk dapat mencegah terjadinya osteoporosis didalam tubuh kita. Tentunya, hal ini hanya akan terjadi jika kita merasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium dan vitamin D tersebut,dari pola makanan yang kita lakukan sehari-hari.
Hingga ada baiknya, jika kita juga mengetahui jenis dari kalsium yang dikandungnya yang bisa didalam bentuk calcium citrate atau didalam bentuk calcium carbonate.
Jika yang menjadi pusat perhatian kita hanyalah masalah kesehatan tulang kita saja, maka keduanya sama-sama bermanfaat dan dapat kita pergunakan.
Karena titik perbedaannya hanyalah terletak pada bahwa suplemen yang terbuat dari kalsium karbonat harus dikonsumsi saat makan agar penyerapannya menjadi maksimal hingga mungkin untuk orang tertentu akan mengganggu kenikmatannya saat makan, sedangkan yang terbuat dari kalsium sitrat tidak perlu.
Dan untungnya, sebagian besar dari suplemen yang ada dipasaran rata-rata telah memiliki kandungan vitamin D.
TIPS MENGONSUMSI SUPLEMEN CALCIUM DAN VITAMIN D
Karena tubuh kita tidak dapat menyerap kalsium lebih dari 600 mg dalam suatu saat, maka jika kita baru saja meminum susu satu gelas akan tidak ada gunanya jika kita juga kemudian langsung meminum tablet yang mengandung kalsium 600 mg. Untuk hal tersebut, tunggulah dahulu hingga beberapa jam kemudian.
Karena sebenarnya pada saat kita meminum sebuah suplemen kalsium 1.000 mg., sebenarnya tubuh kita hanya akan menyerapnya sekitar 200 mg saja.
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari Referensi Medis WebMD
Artinya, jika kita tidak memberi asupan nutrisi yang tepat baik dan tepat untuk mengatasi masalah osteoporosis baik yang berbentuk makanan, minuman maupun siplemen,maka kita tanpa sadar telah menempatkan diri kita pada suatu posisi yang berresiko besar untuk mengalami osteoporosis.
Lalu, apakah sebenarnya nutrisi yang sebenarnya kita perlukan tersebut agar kita dapat terhindar dari masalah osteoporosis tersebut ? Dan apa yang harus kita tempuh untuk bisa mendapatkannya ?
Didalam masalah ini, nutrisi yang kita butuhkan agar kita dapat menghindari terserang osteoporosis adalah kalsium serta vitamin D.
Kalsium merupakan senyawa kimia yang mampu memperkokoh keadaan tulang, akan tetapi tanpa adanya vitamin D kalsium yang kita konsumsi tersebut tidak akan dapat meresap dan menyatu dengan tulang.
Artinya, untuk dapat bermanfaat dalam memperkuat keadaan tulang kita, asupan keduanya harus cukup atau sesuai dengan yang dibutuhkan.
Karena, walau jumlah kalsium yang kita konsumsi cukup memadai atau bahkan berlebihan, jika jumlah asupan vitamin D-nya tidak cujup memadai maka asupan kalsium tersebut akan menjadi sia-sia karena tidak akan terserap dengan baik.
Demikian juga dengan hal yang sebaliknya, yaitu jika jumlah asupan vitamin D nya memadai atau bahkan berlebihan, jika asupan kalsiumnya justru kurang atau tidak memadai, maka hal tersebut akan menjadikannya kurang bermanfaat.
Untuk hal tersebut, The National Academy of Sciences telah mengeluarkan suatu acuan khusus yang didasarkan pada jumlah usia, mengenai jumlah yang dibutuhkan oleh setiap orang akan kalsium maupun akan vitamin D sebagai berikut :
• Anak-anak yang berusia 1 sampai 3 tahun 700 miligram (mg) kalsium per hari.
• Anak-anak yang berusia 4 sampai 8 tahun 1.000 mg per hari.
• Remaja 1.300 mg kalsium per hari.
• Pria dewasa sampai berusia 70 tahun 1.000 mg per hari.
• Pria dewasa yang berusia diatas 70 tahun 1.200 mg per hari.
• Wanita diatas 51 tahun 1.200 mg per hari.
Agar kalsium tersebut dapat diresap oleh tulang, The National Academy of Sciences menganjurkan agar setiap orang dari sejak usia 1 hingga 70 tahun mengonsumsi 600 international unit (IU) vitamin D per hari serta yang berusia diatas 70 tahun, 800 IU.
Akan tetapi, salam hal ini beberapa ahli osteoporosis menganjurkan agar setiap harinya dapat secara teratur mengonsumsinya antara 800 hingga 1.200 IU.
Hal ini menurut mereka merupakan sesuatu yang sangat penting, karena sumber alami utama dari vitamin D yaitu sinar matahari berpotensi dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit, hingga kita perlu untuk mendapatkannya dari dari sumber yang lain.
Menurut Siris, direktur dari The Toni Stabile Osteoporosis Center di Columbia University Medical Center, orang-orang tua yang kekurangan vitamin D akan menyebabkan dirinya menjadi mudah untuk terjatuh.
Hingga, jika kita selalu mencukupi asupan vitamin D kedalam tubuh kita, selain akan meningkatkan kadar kalsium yang terdapat pada tulang kita juga akan menjadikan kita menjadi tidak mudah terjatuh, hingga semaksimal mungkin dapat menghindari terjadinya patah tulang.
Karena itu, untuk dapat memperkuat tulang serta mencegah mencegah osteoporosis, upayakan untuk mencukupi kebutuhan kalsium serta vitamin D kita, baik melalui makanan, suplemen maupun keduanya.
Karena, yang terpenting adalah kita dapat memenuhi kebutuhannya sebaik mungkin. Walau demikian, jalan yang terbaik adalah melakukannya melalui asupan makananmaupun minuman yang kita lakukan.
Mengapa demikian ? Menurut Profesor Robert Heaney, MD, FACP, dari Universitas Creighton di Omaha, NEB, yang secara nasional diakui sebagai pakar dalam bidang osteoporosis, didalam berbagai penelitian pada dasarnya telah terbuktikan bahwa merupakan sesuatu yang menyulitkan bagi seseorang untuk menjadi terbiasa secara teratur meminum suplemen.
Sedangkan disisi lain, karena makan dan minum merupakan sesuatu yang secara rutin dilakukan, maka upaya membiasakan diri meminum susu akan jauh lebih mudah untuk dilakukan daripada membiasakan diri meminum suplemen.
Selain hal tersebut, pada kenyataannya makanan dan minuman juga merupakan sumber gizi yang lebih lengkap daripada sekedar suplemen tertentu.
Seperti halnya dengan susu, yogurt, keju, serta produk yang berasal dari susu lainnya, pada kenyataannya tidak hanya sekedar mengandung kadar kalsium yang tinggi saja, akan tetapi juga mengandung nutrisi-nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan bagi kesehatan tulang, seperti halnya dengan pospor serta protein.
Misalnya susu, yogurt dan keju yang mengandung lebih banyak nutrisi lain yang diperlukan bagi kesehatan tulang dibandingkan dengan kandungan suatu suplemen.
Selain itu, beberapa makanan juga merupakan sumber kalsium yang baik, misalnya :
• Makanan danminuman segar yang telah diperkaya seperti halnya dengan jus jeruk, produk yang berasal dari susu serta sereal.
• Sayuran yang berwarna hijau, seperti halnya dengan kangkung, brokoli serta bayam.
• Seafood yang juga merupakan sesuatu yang sangat kaya akan kalsium.
Disisi lain, vitamin D merupakan sesuatu yang agak sulit untuk kita penuhi dari makanan kita sehari-hari yang normal, karena seperti halnya pada susu yang diperkaya dengan vitamin D pun, didalam satu gelas hanya memiliki kandungan vitamin D sebanyak 98 IU.
Karena itu, beberapa makanan sumber Vitamin D lainnya seperti halnya dengan beberapa jenis ikan (salmon, ikan tuna, sarden), orange jus serta sereal yang mengandung vitamin D, patut untuk dipertimbangkan.
SUPLEMEN
Suatu saat, mungkin kita merasa perlu untuk mengonsumsi suplemen yang kita butuhkan untuk dapat mencegah terjadinya osteoporosis didalam tubuh kita. Tentunya, hal ini hanya akan terjadi jika kita merasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium dan vitamin D tersebut,dari pola makanan yang kita lakukan sehari-hari.
Hingga ada baiknya, jika kita juga mengetahui jenis dari kalsium yang dikandungnya yang bisa didalam bentuk calcium citrate atau didalam bentuk calcium carbonate.
Jika yang menjadi pusat perhatian kita hanyalah masalah kesehatan tulang kita saja, maka keduanya sama-sama bermanfaat dan dapat kita pergunakan.
Karena titik perbedaannya hanyalah terletak pada bahwa suplemen yang terbuat dari kalsium karbonat harus dikonsumsi saat makan agar penyerapannya menjadi maksimal hingga mungkin untuk orang tertentu akan mengganggu kenikmatannya saat makan, sedangkan yang terbuat dari kalsium sitrat tidak perlu.
Dan untungnya, sebagian besar dari suplemen yang ada dipasaran rata-rata telah memiliki kandungan vitamin D.
TIPS MENGONSUMSI SUPLEMEN CALCIUM DAN VITAMIN D
Karena tubuh kita tidak dapat menyerap kalsium lebih dari 600 mg dalam suatu saat, maka jika kita baru saja meminum susu satu gelas akan tidak ada gunanya jika kita juga kemudian langsung meminum tablet yang mengandung kalsium 600 mg. Untuk hal tersebut, tunggulah dahulu hingga beberapa jam kemudian.
Karena sebenarnya pada saat kita meminum sebuah suplemen kalsium 1.000 mg., sebenarnya tubuh kita hanya akan menyerapnya sekitar 200 mg saja.
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari Referensi Medis WebMD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar