KOTAK PENCARIAN GOOGLE


Rabu, 06 April 2011

MENDENGARKAN MUSIK DAN TERTAWA MEMBANTU MENURUNKAN TEKANAN DARAH

/*
Menurut suatu hasil penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan pada American Heart Association’s Nutrition, Physical Activity and Metabolism/Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention 2011, ternyata dengan mendengarkan musik yang mereka senangi dan banyak tertawa pria maupun wanita paruh baya mampu menurunkan tekanan darahnya secara bermakna.

Menurut pengamatan para peneliti yang berasal dari Osaka University Jepang tersebut, ternyata proses penurunan tekanan darah mereka tersebut langsung terjadi segera setelah mereka mendengarkan musik yang mereka senangi atau tertawa-tawa tersebut maupun setelah selama tiga bulan mereka melakukannya setiap dua minggu sekali selama satu jam.

Didalam penelitian tersebut, para ilmuwan tersebut telah menyertakan 79 orang relawan yang berusia diantara 40 hingga 74 tahun, serta membaginya atas tiga kelompok, yang tediri atas 30 orang yang dikelompokan dalam kelompok terapi tertawa, 32 orang dimasukan kedalam kelompok terapi mendengarkan musik serta sisanya yang dalam terapinya sama sekali tidak dianjurkan untuk mendengarkan musik maupun tertawa tersebut.

Mereka yang dimasukan kedalam kelompok musik, diajak untuk bernyanyi, mendengarkan maupun bermain musik. Selain hal tersebut, para relawan tersebutpun diminta untuk juga mendengarkan musik di rumahnya masing-masing.

Mereka yang dimasukan kedalam kelompok tertawa, dihibur oleh para "yogi tawa" serta diminta untuk turut berpartisipasi dalam melakukan yoga tawa, yang merupakan suatu gabungan antara latihan pernapasan dan tertawa. Selain tu, merekapun diajak untuk menyaksikan Rakugo yang merupakan permainan komedi tradisional di Jepang.

Sedangkan pengukuran tekanan darahnya, dilakukan setiap sebelum maupun sesudah terapi baik musik maupun tertawa tersebut, dilakukan.

DAMPAKNYA TERHADAP TEKANAN DARAH

Setelah mereka menjalani terapi ini selama tiga bulan, menurut para peneliti tersebut ternyata tekanan darah mereka telah menurun secara signifikan,yaitu mengalami penurunan sekitar 6 mmHg, pada mereka yang mendengarkan musik dan sekitar 5 mmHg pada mereka yang menjalani terapi yang dirancang untuk membuat mereka tertawa.

Sedangkan hasil pengukuran yang dilakukan segera setelah menjalani terapi musik sendiri, penurunannya tetap berada disekitar 6 mmHg, sedangkan pada yang mengikuti terapi tertawa bahkan mencapai angka sekitar 7 mmHg.

Disisi lain, pada relawan yang dijadikan sebagai kelompok pembanding ukuran tekanan darahnya sama sekali tidak mengalami perubahan.

Para peneliti mengatakan bahwa sejauh ini mereka belum mengetahui secara pasti apakah efek dari terapi musik maupun tertawa tersebut akan dapat bertahan dalam jangka waktu lama, atau tidak. Namun, hasil temuan ini cukup menunjukkan bahwa tertawa dan musik mungkin akan merupakan cara yang baik untuk dapat membantu seseorang dalam menurunkan tekanan darahnya.

Oleh karena itu, para peneliti tersebut berpendapat bahwa untuk hal ini sangat perlu dilakukan penelitian yang lebih jauh lagi.

Disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Bill Hendrick pada WebMD Health News edisi 25 Maret 2011 oleh WS Djaka Panungkas
Menurut suatu hasil penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan pada American Heart Association’s Nutrition, Physical Activity and Metabolism/Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention 2011, ternyata dengan mendengarkan musik yang mereka senangi dan banyak tertawa pria maupun wanita paruh baya mampu menurunkan tekanan darahnya secara bermakna.

Menurut pengamatan para peneliti yang berasal dari Osaka University Jepang tersebut, ternyata proses penurunan tekanan darah mereka tersebut langsung terjadi segera setelah mereka mendengarkan musik yang mereka senangi atau tertawa-tawa tersebut maupun setelah selama tiga bulan mereka melakukannya setiap dua minggu sekali selama satu jam.

Didalam penelitian tersebut, para ilmuwan tersebut telah menyertakan 79 orang relawan yang berusia diantara 40 hingga 74 tahun, serta membaginya atas tiga kelompok, yang tediri atas 30 orang yang dikelompokan dalam kelompok terapi tertawa, 32 orang dimasukan kedalam kelompok terapi mendengarkan musik serta sisanya yang dalam terapinya sama sekali tidak dianjurkan untuk mendengarkan musik maupun tertawa tersebut.

Mereka yang dimasukan kedalam kelompok musik, diajak untuk bernyanyi, mendengarkan maupun bermain musik. Selain hal tersebut, para relawan tersebutpun diminta untuk juga mendengarkan musik di rumahnya masing-masing.

Mereka yang dimasukan kedalam kelompok tertawa, dihibur oleh para "yogi tawa" serta diminta untuk turut berpartisipasi dalam melakukan yoga tawa, yang merupakan suatu gabungan antara latihan pernapasan dan tertawa. Selain tu, merekapun diajak untuk menyaksikan Rakugo yang merupakan permainan komedi tradisional di Jepang.

Sedangkan pengukuran tekanan darahnya, dilakukan setiap sebelum maupun sesudah terapi baik musik maupun tertawa tersebut, dilakukan.

DAMPAKNYA TERHADAP TEKANAN DARAH

Setelah mereka menjalani terapi ini selama tiga bulan, menurut para peneliti tersebut ternyata tekanan darah mereka telah menurun secara signifikan,yaitu mengalami penurunan sekitar 6 mmHg, pada mereka yang mendengarkan musik dan sekitar 5 mmHg pada mereka yang menjalani terapi yang dirancang untuk membuat mereka tertawa.

Sedangkan hasil pengukuran yang dilakukan segera setelah menjalani terapi musik sendiri, penurunannya tetap berada disekitar 6 mmHg, sedangkan pada yang mengikuti terapi tertawa bahkan mencapai angka sekitar 7 mmHg.

Disisi lain, pada relawan yang dijadikan sebagai kelompok pembanding ukuran tekanan darahnya sama sekali tidak mengalami perubahan.

Para peneliti mengatakan bahwa sejauh ini mereka belum mengetahui secara pasti apakah efek dari terapi musik maupun tertawa tersebut akan dapat bertahan dalam jangka waktu lama, atau tidak. Namun, hasil temuan ini cukup menunjukkan bahwa tertawa dan musik mungkin akan merupakan cara yang baik untuk dapat membantu seseorang dalam menurunkan tekanan darahnya.

Oleh karena itu, para peneliti tersebut berpendapat bahwa untuk hal ini sangat perlu dilakukan penelitian yang lebih jauh lagi.

Disarikan dan dialih bahasakan dari tulisan Bill Hendrick pada WebMD Health News edisi 25 Maret 2011 oleh WS Djaka Panungkas

Tidak ada komentar:

UNTUK MENCAPAI SERTA MEMPERTAHANKAN SUATU KEPULIHAN

  1. Sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya tubuh Anda memiliki proses-proses alami yang bila dicermati benar-benar, ternyata bahwa proses-proses tersebut memiliki kinerja yang bersifat memelihara, melindungi serta memulihkan dirinya.
  2. Sadari sepenuhnya akan ke-Maha Pengasihan Tuhan, dengan menyadari bahwa sebagai “Yang Maha Pengasih walau dengan alasan apapun pasti tidak akan membiarkan yang dikasihi oleh-Nya sampai harus mengalami penderitaan (cobalah cermati kinerja proses-proses tubuh kita tersebut, yang diciptakan-Nya sebagai bukti dari Ke Maha Pengasihan-Nya tersebut, yang menunjukan bahwa Dia tidak menginginkan sampai kita menghadapi masalah, penderitaan maupun penyakit).
  3. Sadari bahwa setiap masalah atau penyakit sebenarnya merupakan sesuatu yang terjadi jika kita salah didalam berpola pikir serta berpola makan, akibat lebih bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk memuaskan serta menyenangkan diri dari pada bertolok ukurkan pada pola yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan didalam memelihara serta menjaga keutuhan tubuh kita tersebut dengan selalu menerapkan kehendak-Nya didalam setiap gerak langkah yang kita lakukan didalam kehidupan kita sejak saat kita berpikir.
  4. Upayakan agar jangan menilai berlebihan apapun atau siapapun, tapi usahakanlah untuk dapat selalu menciptakan kehidupan yang bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan bersama yang saling mengasihi atau saling tidak menciptakan masalah satu sama lain. Jadi, hindari penerapan sikap serta prilaku tolok ukurnya berdasarkan pementingan, pemuasan, serta penyenangan diri, keluarga, golongan, agama dan lain-lainnya.
  5. Berpeganglah pada suatu prinsip bahwa apapun yang akan kita lakukan harus selain akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, juga harus jangan sampai bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang lain.
  6. Jangan terlalu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang diperbuat oleh orang lain. Tetapi, ingatlah selalu bahwa demi dapat menciptakan ketentraman hidup bersama pihak lain, awalilah menciptakannya melalui pengelolaan pola berpikir serta pola bertindak diri kita sendiri.
  7. Tinggalkan pola makan serta minum yang cenderung didasari oleh keinginan untuk dapat memenuhi selera, rasa menyukai atau karena ingin mengikuti mode agar tidak disebut ketinggalan jaman saja, mengingat bermanfaat atau tidaknya yang tergantung dari dibutuhkan atau tidaknya oleh proses-proses tubuh pada saat itu.
  8. Jangan sampai berpikir tentang apa yang harus dilakukan oleh orang lain maupun diri kita sendiri agar kita mencapai kepuasan atau kesenangan. Tetapi pikirkanlah apa yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup tentram dan damai dengan siapapun.

Sekar Kinasih Healing Therapy

Sistim pemulihan melalui pengelolaan pola berpikir dan pola makan/minum

GRATIS KONSULTASI JARAK JAUH

UNTUK INFORMASI TERAPI JARAK JAUH, SILAHKAN MENGHUBUNGI :

mindhealingtherapy@yahoo.com



,