Hubungan antara bentuk pikiran seseorang dengan keadaan tubuhnya.
Para peneliti di dunia kedokteran akhir-akhir ini telah menemukan suatu kenyataan bahwa diantara bentuk pikiran seseorang dengan kesehatan fisik yang dimilikinya ternyata sangatlah erat sekali kaitannya.
Para peneliti tersebut menemukan kenyataan bahwa salah satu dari fungsi otak kita adalah mengatur produksi berbagai senyawa kimia yang mampua memulihkan kesehatan diri kita walaupun dari keadaan apapun. Antara lain otak mampu menghasilkan endorphin yaitu sejenis zat kimia alami yang berkemampuan menghilangkan rasa sakit, gamma globulin untuk sistim kekebalan tubuh, serta interferon yang mampu memusnahkan berbagai penyebab infeksi, termasuk berbagai jenis virus, bakteri bahkan sel-sel kanker sekalipun. Serta otak mampu menggabungkan ini semua dengan bahan-bahan kimia lainnya kedalam berbagai bentuk racikan yang siap untuk memulihkan kita walau dari penyakit apapun.
Walaupun demikian, produksi zat-zat kimia yang akan dihasilkan oleh otak kita tersebut sangat tergantung kepada keadaan dari bentuk pikiran, perasaan serta harapan-harapan kita sendiri. Didalam pengertian, bahwa jika pola berpikir atau penilaian kita tentang penyakit atau keadaan kehidupan yang sedang kita jalani adalah buruk atau negatip, apalagi jika kita sampai sama sekali tidak memiliki harapan terhadap kemungkinan akan adanya perbaikan pada keadaan kehidupan maupun kesehatan diri kita, maka secara otomatis otak kita tidak akan pernah sempat mengoordinir proses produksi zat-zat kimia yang dibutuhkan tubuh tersebut untuk memulihkan dirinya, hingga proses pemulihan akan menjadi terhambat.
Akan tetapi, bila pola berpikir yang kita miliki baik serta kita memiliki harapan yang wajar atau tidak berlebihan, maka otak kita akan mampu mengoordinir produksi senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan untuk memulihkan diri kita tersebut, hingga akan mempercepat proses memulihkan didalam diri kita.
Disisi lain, keadaan fisik kita yang akan menyebabkan otak kita menghasilkan zat-zat kimia tertentu juga dapat menimbulkan efek-efek tertentu pada keadaan mental serta fisik kita. Misalnya, suatu penyakit atau cedera yang telah diderita terlalu lama, akan menghasilkan adanya ketidak setimbangan kimiawi dalam otak kita, yang menghasilkan adanya berbagai perasaan, serta berbagai bentuk masalah kejiwaan lain.
Disarikan dan dialih bahasakan dari Mind Matters News Letter Agustus 2002, Oleh : WS Djaka Panungkas
Para peneliti di dunia kedokteran akhir-akhir ini telah menemukan suatu kenyataan bahwa diantara bentuk pikiran seseorang dengan kesehatan fisik yang dimilikinya ternyata sangatlah erat sekali kaitannya.
Para peneliti tersebut menemukan kenyataan bahwa salah satu dari fungsi otak kita adalah mengatur produksi berbagai senyawa kimia yang mampua memulihkan kesehatan diri kita walaupun dari keadaan apapun. Antara lain otak mampu menghasilkan endorphin yaitu sejenis zat kimia alami yang berkemampuan menghilangkan rasa sakit, gamma globulin untuk sistim kekebalan tubuh, serta interferon yang mampu memusnahkan berbagai penyebab infeksi, termasuk berbagai jenis virus, bakteri bahkan sel-sel kanker sekalipun. Serta otak mampu menggabungkan ini semua dengan bahan-bahan kimia lainnya kedalam berbagai bentuk racikan yang siap untuk memulihkan kita walau dari penyakit apapun.
Walaupun demikian, produksi zat-zat kimia yang akan dihasilkan oleh otak kita tersebut sangat tergantung kepada keadaan dari bentuk pikiran, perasaan serta harapan-harapan kita sendiri. Didalam pengertian, bahwa jika pola berpikir atau penilaian kita tentang penyakit atau keadaan kehidupan yang sedang kita jalani adalah buruk atau negatip, apalagi jika kita sampai sama sekali tidak memiliki harapan terhadap kemungkinan akan adanya perbaikan pada keadaan kehidupan maupun kesehatan diri kita, maka secara otomatis otak kita tidak akan pernah sempat mengoordinir proses produksi zat-zat kimia yang dibutuhkan tubuh tersebut untuk memulihkan dirinya, hingga proses pemulihan akan menjadi terhambat.
Akan tetapi, bila pola berpikir yang kita miliki baik serta kita memiliki harapan yang wajar atau tidak berlebihan, maka otak kita akan mampu mengoordinir produksi senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan untuk memulihkan diri kita tersebut, hingga akan mempercepat proses memulihkan didalam diri kita.
Disisi lain, keadaan fisik kita yang akan menyebabkan otak kita menghasilkan zat-zat kimia tertentu juga dapat menimbulkan efek-efek tertentu pada keadaan mental serta fisik kita. Misalnya, suatu penyakit atau cedera yang telah diderita terlalu lama, akan menghasilkan adanya ketidak setimbangan kimiawi dalam otak kita, yang menghasilkan adanya berbagai perasaan, serta berbagai bentuk masalah kejiwaan lain.
Disarikan dan dialih bahasakan dari Mind Matters News Letter Agustus 2002, Oleh : WS Djaka Panungkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar