KOTAK PENCARIAN GOOGLE


Rabu, 20 Oktober 2010

KETEGANGAN PIKIRAN MENGACAUKAN SISTIM PERTAHANAN SERTA KEKEBALAN TUBUH SESEORANG.

/*
Sumber Asli WebMD
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas


Selain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kadar hormonal dalam darah yang pengaturannya berada dibawah kontrol otak, ketegangan pikiran juga akan menimbulkan kekacauan terhadap proses-proses yang seharusnya dilakukan oleh sistim pertahanan serta kekebalan tubuh.

Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas California telah berhasil membuktikan adanya lingkaran setan diantara adanya perasaan-perasaan tidak berdaya dengan keberadaan dari berbagai penyakit, yang dilakukan melalui penyertaan dari sekelompok mahasiswa kedalam suatu penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari pikiran-pikiran yang mereka miliki saat itu terhadap kinerja sistim pertahanan dan kekebalan tubuh mereka.

Didalam penelitian ini*, 31 orang dari kelompok tersebut secara khusus diminta untuk menuliskan pengalaman-pengalaman buruk yang sulit mereka lupakan serta yang telah membangkitkan emosi-emosi kejengkelan mereka. Sedang pada sisanya, yaitu yang 18 orang lagi diminta untuk menuliskan pengalaman-pengalaman mereka yang sama sekali tidak membangkitkan emosi-emosi, walau dalam bentuk rasa bersalah, rasa malu dan lain-lain.

Para peneliti yang dipimpin oleh Sally Dickerson seorang mahasiswa tingkat doctoral bidang psikologi social di Universitas California, telah mengungkapkan bahwa saat dilakukan pemeriksaan darah kepada para peserta, diketemukan kenyataan bahwa para peserta yang menuliskan pengalaman-pengalaman yang membangkitkan emosi ternyata menunjukan adanya peningkatan tingkat aktifitas cytokine dalam darahnya yang setara dengan tingkat emosi mereka yang terbangkitkan akibat ingatan-ingatan akan pengalaman buruk mereka.

Akibat dari peningkatan kadar cytokines tersebut, maka mulai nampak adanya proses-proses peradangan sebagai pertanda bahwa proses-proses menuju timbulnya suatu penyakit sedang terjadi.

Menurut Mary Turner PHD seorang dosen dari Universitas Texas Southwestern Medical Center, dalam penelitian-penelitian sebelumnya juga telah berhasil dibuktikan bahwa setiap emosi buruk sangat erat kaitannya dengan keadaan stress yang dialaminya. Dan umumnya, apabila seseorang merasa dirinya tidak memiliki kemampuan, merasa tidak berbakat, merasa tidak berpengetahuan atau merasa tidak berkemampuan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, maka keadaan dari sistim kekebalan serta pertahanan tubuhnya akan menjadi sangat kacau balau.

Perasaan-prasaan tidak mampu yang biasanya timbul akibat adanya pikiran-pikiran negatip, baik pikiran negatip yang muncul sendiri dalam pikirannya maupun yang timbul akibat ulah orang lain, akan menjuruskan dirinya kepada suatu keyakinan bahwa dirinya adalah orang yang tidak berdaya saat menghadapi keadaan yang dihadapinya tersebut. Dan bila kita sampai terjerumus kedalam situasi tersebut, yaitu merasa tidak berdaya atau tidak mampu yang merupakan gejolak pikiran, maka tidak usah diherankan jika didalam diri anda saat itu tengah terjadi peningkatan hormon-hormon stress.

Dengan demikian, demi tercapainya kesehatan Anda, baik fisik maupun mental, pahami segala akibat yang akan ditimbulkan oleh adanya gejolak-gejolak perasaan, serta kem-bangkan kesadaran Anda akan adanya kemampuan Anda yang memiliki kekuatan serta ke-efektifan kerja yang luar biasa.


*Hasil penelitian ini telah dipersentasikan dalam pertemuan para anggota The American Psychosomatic Society, di Monterey – California., awal Maret tahun 2001.
Sumber Asli WebMD
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas


Selain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kadar hormonal dalam darah yang pengaturannya berada dibawah kontrol otak, ketegangan pikiran juga akan menimbulkan kekacauan terhadap proses-proses yang seharusnya dilakukan oleh sistim pertahanan serta kekebalan tubuh.

Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas California telah berhasil membuktikan adanya lingkaran setan diantara adanya perasaan-perasaan tidak berdaya dengan keberadaan dari berbagai penyakit, yang dilakukan melalui penyertaan dari sekelompok mahasiswa kedalam suatu penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari pikiran-pikiran yang mereka miliki saat itu terhadap kinerja sistim pertahanan dan kekebalan tubuh mereka.

Didalam penelitian ini*, 31 orang dari kelompok tersebut secara khusus diminta untuk menuliskan pengalaman-pengalaman buruk yang sulit mereka lupakan serta yang telah membangkitkan emosi-emosi kejengkelan mereka. Sedang pada sisanya, yaitu yang 18 orang lagi diminta untuk menuliskan pengalaman-pengalaman mereka yang sama sekali tidak membangkitkan emosi-emosi, walau dalam bentuk rasa bersalah, rasa malu dan lain-lain.

Para peneliti yang dipimpin oleh Sally Dickerson seorang mahasiswa tingkat doctoral bidang psikologi social di Universitas California, telah mengungkapkan bahwa saat dilakukan pemeriksaan darah kepada para peserta, diketemukan kenyataan bahwa para peserta yang menuliskan pengalaman-pengalaman yang membangkitkan emosi ternyata menunjukan adanya peningkatan tingkat aktifitas cytokine dalam darahnya yang setara dengan tingkat emosi mereka yang terbangkitkan akibat ingatan-ingatan akan pengalaman buruk mereka.

Akibat dari peningkatan kadar cytokines tersebut, maka mulai nampak adanya proses-proses peradangan sebagai pertanda bahwa proses-proses menuju timbulnya suatu penyakit sedang terjadi.

Menurut Mary Turner PHD seorang dosen dari Universitas Texas Southwestern Medical Center, dalam penelitian-penelitian sebelumnya juga telah berhasil dibuktikan bahwa setiap emosi buruk sangat erat kaitannya dengan keadaan stress yang dialaminya. Dan umumnya, apabila seseorang merasa dirinya tidak memiliki kemampuan, merasa tidak berbakat, merasa tidak berpengetahuan atau merasa tidak berkemampuan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, maka keadaan dari sistim kekebalan serta pertahanan tubuhnya akan menjadi sangat kacau balau.

Perasaan-prasaan tidak mampu yang biasanya timbul akibat adanya pikiran-pikiran negatip, baik pikiran negatip yang muncul sendiri dalam pikirannya maupun yang timbul akibat ulah orang lain, akan menjuruskan dirinya kepada suatu keyakinan bahwa dirinya adalah orang yang tidak berdaya saat menghadapi keadaan yang dihadapinya tersebut. Dan bila kita sampai terjerumus kedalam situasi tersebut, yaitu merasa tidak berdaya atau tidak mampu yang merupakan gejolak pikiran, maka tidak usah diherankan jika didalam diri anda saat itu tengah terjadi peningkatan hormon-hormon stress.

Dengan demikian, demi tercapainya kesehatan Anda, baik fisik maupun mental, pahami segala akibat yang akan ditimbulkan oleh adanya gejolak-gejolak perasaan, serta kem-bangkan kesadaran Anda akan adanya kemampuan Anda yang memiliki kekuatan serta ke-efektifan kerja yang luar biasa.


*Hasil penelitian ini telah dipersentasikan dalam pertemuan para anggota The American Psychosomatic Society, di Monterey – California., awal Maret tahun 2001.

Tidak ada komentar:

UNTUK MENCAPAI SERTA MEMPERTAHANKAN SUATU KEPULIHAN

  1. Sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya tubuh Anda memiliki proses-proses alami yang bila dicermati benar-benar, ternyata bahwa proses-proses tersebut memiliki kinerja yang bersifat memelihara, melindungi serta memulihkan dirinya.
  2. Sadari sepenuhnya akan ke-Maha Pengasihan Tuhan, dengan menyadari bahwa sebagai “Yang Maha Pengasih walau dengan alasan apapun pasti tidak akan membiarkan yang dikasihi oleh-Nya sampai harus mengalami penderitaan (cobalah cermati kinerja proses-proses tubuh kita tersebut, yang diciptakan-Nya sebagai bukti dari Ke Maha Pengasihan-Nya tersebut, yang menunjukan bahwa Dia tidak menginginkan sampai kita menghadapi masalah, penderitaan maupun penyakit).
  3. Sadari bahwa setiap masalah atau penyakit sebenarnya merupakan sesuatu yang terjadi jika kita salah didalam berpola pikir serta berpola makan, akibat lebih bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk memuaskan serta menyenangkan diri dari pada bertolok ukurkan pada pola yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan didalam memelihara serta menjaga keutuhan tubuh kita tersebut dengan selalu menerapkan kehendak-Nya didalam setiap gerak langkah yang kita lakukan didalam kehidupan kita sejak saat kita berpikir.
  4. Upayakan agar jangan menilai berlebihan apapun atau siapapun, tapi usahakanlah untuk dapat selalu menciptakan kehidupan yang bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan bersama yang saling mengasihi atau saling tidak menciptakan masalah satu sama lain. Jadi, hindari penerapan sikap serta prilaku tolok ukurnya berdasarkan pementingan, pemuasan, serta penyenangan diri, keluarga, golongan, agama dan lain-lainnya.
  5. Berpeganglah pada suatu prinsip bahwa apapun yang akan kita lakukan harus selain akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, juga harus jangan sampai bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang lain.
  6. Jangan terlalu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang diperbuat oleh orang lain. Tetapi, ingatlah selalu bahwa demi dapat menciptakan ketentraman hidup bersama pihak lain, awalilah menciptakannya melalui pengelolaan pola berpikir serta pola bertindak diri kita sendiri.
  7. Tinggalkan pola makan serta minum yang cenderung didasari oleh keinginan untuk dapat memenuhi selera, rasa menyukai atau karena ingin mengikuti mode agar tidak disebut ketinggalan jaman saja, mengingat bermanfaat atau tidaknya yang tergantung dari dibutuhkan atau tidaknya oleh proses-proses tubuh pada saat itu.
  8. Jangan sampai berpikir tentang apa yang harus dilakukan oleh orang lain maupun diri kita sendiri agar kita mencapai kepuasan atau kesenangan. Tetapi pikirkanlah apa yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup tentram dan damai dengan siapapun.

Sekar Kinasih Healing Therapy

Sistim pemulihan melalui pengelolaan pola berpikir dan pola makan/minum

GRATIS KONSULTASI JARAK JAUH

UNTUK INFORMASI TERAPI JARAK JAUH, SILAHKAN MENGHUBUNGI :

mindhealingtherapy@yahoo.com



,