Kalium
(bukan Calcium) merupakan pemegang peran utama didalam mewujudkan tubuh yang
sehat. Berikut adalah peran yang dimiliki oleh kalium bagi kesehatan kita,
serta bagaimana caranya untuk mendapatkan kalium yang kita butuhkan tersebut.
Kalium merupakan salah satu bagian dari setiap sel tubuh kita, dan
kita tidak mungkin hidup tanpa keberadaannya.
Namun pada kenyataannya kalium sering tersingkirkan,. Padahal,
peran yang dimilikinya dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan menjaga
aktifitas otak, saraf, jantung, dan otot agar dapat berfungsi normal sangat
besar.
Adalah sangat penting bagi kita untuk mendapat asupan kalium yang
cukup setiap harinya demi kebaikan kesehatan kita. Mengalami kekurangan asupan
kalium yang terus menerus akan membahayakan kesehatan kita.
KALIUM MERUPAKAN PELINDUNG JANTUNG, OTAK,
SERTA ORGAN YANG LAINNYA
“Potasium (kalium) sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah tinggi yang merupakan faktor risiko utama bagi terjadinya stroke serta
penyakit jantung” ungkap Lawrence Appel, MD, MPH, profesor dibidang
epidemiologi serta kesehatan internasional dari Johns Hopkins Medical
Institutions
Menurut Appel, kalium yang dapat mengendalikan tekanan darah
tinggi dengan berkontribusi dalam menciptakan arteri yang lebih fleksibel,
serta membantu tubuh dalam membuang kelebihan natrium atau sodium yang
menimbulkan retensi cairan, yang menimbulkan adanya tekanan darah tinggi.
Kalium dapat meningkatkan kekuatan tulang serta mengurangi resiko
terbentuknya batu ginjal.
Cara dalam memasak dirumah, sangat menentukan jumlah kadar kalium
yang akan kita peroleh.
Memasak dengan merebus akan mengurangi jumlah kadar kalium dari
masakan tersebut. Misalnya, kentang yang direbus akan memiliki kandungan kalium
yang hanya sekitar setengahnya dari kalium yang terkandung pada kentang
panggang.
Karena itu, untuk mencegah berkurangnya kandungan kalium,
mengonsumsi buah-buahan serta sayuran mentah, atau memanggang dan mengukusnya
merupakan cara terbaik untuk dilakukan.
SUMBER KALIUM
Para ahli mengatakan memperoleh kalium dari makanan merupakan cara
yang terbaik untuk dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan kalium, dan bukan
dengan cara mengonsumsi suplemen tertentu.
"Preferensi saya adalah melalui asupan makanan. Karena,
selain kalium ditemukan didalam makanan, makanan juga memberikan nutrisi lain
seperti halnya serat yang juga memiliki efek kesehatan yang
menguntungkan," kata Appel.
Berikut ini adalah beberapa makanan yang kaya akan kalium: Ubi
jalar (yang dipanggang dengan kulitnya), Kentang (yang dipanggang dengan
kulitnya), Yogurt, Daging (sirloin), Jeruk, Brokoli, Blewah, Pisang, Susu
rendah lemak, Ikan Salmon, Kismis, Dada Ayam, Ikan Tuna
Selain sangat erat kaitannya dengan pola makan yang kita miliki,
keadaan tingkat kalium didalam tubuh kita juga dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang bisa mengganggu keberadaannya seperti halnya keadaan dari fungsi
ginjal, hormon serta obat yang dikonsumsi baik itu merupakan obat yang kita
peroleh melalui resep dari dokter, maupun obat-obat bebas yang kita beli.
Orang yang mengonsumsi diuretik thiazide, yang sering dipergunakan
untuk mengobati tekanan darah tinggi mungkin memerlukan asupan kalium yang
banyak, karena diuretik thiazide mengurangi kadar kalium didalam tubuh.
Demikian juga obat-obat yang termasuk golongan steroid serta obat-obat pencahar
yang juga akan menguras kalium dari dalam tubuh.
Akan tetapi obat-obat lain yang biasa dipergunakan untuk
menurunkan tekanan darah, seperti misalnya beta-blocker serta ACE inhibitor,
justru akan meningkatkan kadar kalium didalam tubuh.
Walaupun demikian, orang-orang yang memiliki fungsi ginjal yang
kurang baik perlu untuk membatasi asupan kalium harian mereka.
Untuk hal tersebut, ada baiknya jika kita mau menanyakan kepada
dokter atau pihak apotik dimana kita membeli obat mengenai berapa jauh obat
yang kita peroleh tersebut akan mempengaruhi kadar kalium didalam tubuh, agar
jika diperlukan kita bisa menyeimbangkannya melalui mengonsumsi makanan yang
mengandungnya.
Disarikan dan dialih bahasakan oleh WS Djaka Panungkas dari
tulisan MS Elizabeth M. Ward,, RD dalam WebMD Feature yang dikaji ulang oleh
Laura Martin J., MD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar