KOTAK PENCARIAN GOOGLE


Jumat, 05 November 2010

SPIRITUALITAS MEMBANTU MENURUNKAN TEKANAN DARAH

/*

Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan dan telah melibatkan lebih dari 5.300 orang Amerika keturunan Afrika telah berhasil membuktikan bahwa semangat spiritualitas seseorang didalam menjalankan agama mereka ternyata mampu membantu mereka didalam mengontrol tekanan darah mereka.
Dari hasil penelitian tersebut telah dapat dibuktikan bahwa orang yang terlibat didalam kegiatan keagamaan ternyata memiliki tekanan darah yang secara signifikan jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah, masalah keterkaitan yang ternyata ada diantara spiritualitas seseorang dengan keadaan dari tekanan darahnya, karena ternyata mereka yang terlibat didalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki nilai indeks massa tubuh yang jauh lebih tinggi daripada pada mereka yang hanya terpaku untuk menjalani pengobatan saja, seperti yang dikatakan oleh Sharon Wyatt, RN, PhD, peneliti dari University of Mississippi Medical Center di Jackson.
Integrasi antara agama dan spiritualitas seperti halnya mereka yang menghadiri kebaktian di gereja serta berdoa didalam kehidupan sehari-hari, ternyata dapat membantu menunda efek merusak dari hipertensi.
Temuan lain yang juga patut dicatat adalah bahwa pada orang-orang yang terlibat aktif didalam kegiatan keagamaan ternyata memiliki kadar kortisol yang merupakan ciri dari adanya stress yang jauh lebih rendah daripada pada yang tidak aktif.
Ini, menunjukkan adanya suatu kenyataan yang cukup menggembirakan yaitu bahwa peran agama ternyata mempengaruhi kerja proses tubuh, seperti halnya dengan menjadikan keadaan ketegangan pikiran yang jauh lebih rendah hingga menyebabkan keadaan tekanan darah merekapun menjadi juga lebih rendah.
Sedangkan peneliti lain yaitu Heart Jackson yang melibatkan 5.302 peserta berkulit hitam dan berusia diantara 35-85 (dua pertiga di antaranya terdiri dari kaum wanita). Telah memilih orang-orang berkulit hitam atas dasar kenyataan bahwa umumnya mereka lebih cenderung untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi jika dibandingkan dengan orang-orang yang berkulit putih dan karena masalah hipertensi telah merupakan faktor risiko yang terbesar dalam perkembangan penyakit jantung dan stroke diantara orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika.
Dalam penelitian ini, para peserta diminta untuk mengutarakan mengenai berapa sering mereka menghadiri kebaktian di gereja, menonton siaran keagamaan di televisi, melaksanakan doa pribadi maupun melakukan meditasi. Selain itu, mereka juga masing-masing ditanya apakah mereka pada saat stress menyadari tentang adanya kekuatan lebih tinggi yang mampu menyelamatkan mereka serta ditanya tentang sejauh mana agama atau spiritualitas mereka telah membantu mereka didalam melalui saat-saat stres yang pernah mereka alami tersebut.
President dari American Society of Hypertension dan profesor dibidang kedokteran dari Louisiana State University School of Medicine New Orleans, Thomas D. Giles, MD, mengatakan bahwa dampak agama serta spiritualitas terhadap kesehatan mental dan fisik memang saat ini menjadi topik yang sangat menarik.
Dia mengungkapkan bahwa dia tidak akan merasa terkejut jika temuan–temuan yang akan diperoleh juga akan menunjukan bahwa besarnya bobot peran agama serta spiritualitas sangat luar biasa didalam mencapai hasil positif pada grup yang memiliki resiko tinggi ini.
________________________________________

SUMBER ASLI: American Society of Hypertension 21st Annual Scientific Meeting, New York City, May 16-20, 2006. Sharon Wyatt, RN, PhD, University of Mississippi Medical Center, Jackson. Thomas D. Giles, MD, professor of medicine, Louisiana State University School of Medicine, New Orleans; and president, American Society of Hypertension.




Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan dan telah melibatkan lebih dari 5.300 orang Amerika keturunan Afrika telah berhasil membuktikan bahwa semangat spiritualitas seseorang didalam menjalankan agama mereka ternyata mampu membantu mereka didalam mengontrol tekanan darah mereka.
Dari hasil penelitian tersebut telah dapat dibuktikan bahwa orang yang terlibat didalam kegiatan keagamaan ternyata memiliki tekanan darah yang secara signifikan jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah, masalah keterkaitan yang ternyata ada diantara spiritualitas seseorang dengan keadaan dari tekanan darahnya, karena ternyata mereka yang terlibat didalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki nilai indeks massa tubuh yang jauh lebih tinggi daripada pada mereka yang hanya terpaku untuk menjalani pengobatan saja, seperti yang dikatakan oleh Sharon Wyatt, RN, PhD, peneliti dari University of Mississippi Medical Center di Jackson.
Integrasi antara agama dan spiritualitas seperti halnya mereka yang menghadiri kebaktian di gereja serta berdoa didalam kehidupan sehari-hari, ternyata dapat membantu menunda efek merusak dari hipertensi.
Temuan lain yang juga patut dicatat adalah bahwa pada orang-orang yang terlibat aktif didalam kegiatan keagamaan ternyata memiliki kadar kortisol yang merupakan ciri dari adanya stress yang jauh lebih rendah daripada pada yang tidak aktif.
Ini, menunjukkan adanya suatu kenyataan yang cukup menggembirakan yaitu bahwa peran agama ternyata mempengaruhi kerja proses tubuh, seperti halnya dengan menjadikan keadaan ketegangan pikiran yang jauh lebih rendah hingga menyebabkan keadaan tekanan darah merekapun menjadi juga lebih rendah.
Sedangkan peneliti lain yaitu Heart Jackson yang melibatkan 5.302 peserta berkulit hitam dan berusia diantara 35-85 (dua pertiga di antaranya terdiri dari kaum wanita). Telah memilih orang-orang berkulit hitam atas dasar kenyataan bahwa umumnya mereka lebih cenderung untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi jika dibandingkan dengan orang-orang yang berkulit putih dan karena masalah hipertensi telah merupakan faktor risiko yang terbesar dalam perkembangan penyakit jantung dan stroke diantara orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika.
Dalam penelitian ini, para peserta diminta untuk mengutarakan mengenai berapa sering mereka menghadiri kebaktian di gereja, menonton siaran keagamaan di televisi, melaksanakan doa pribadi maupun melakukan meditasi. Selain itu, mereka juga masing-masing ditanya apakah mereka pada saat stress menyadari tentang adanya kekuatan lebih tinggi yang mampu menyelamatkan mereka serta ditanya tentang sejauh mana agama atau spiritualitas mereka telah membantu mereka didalam melalui saat-saat stres yang pernah mereka alami tersebut.
President dari American Society of Hypertension dan profesor dibidang kedokteran dari Louisiana State University School of Medicine New Orleans, Thomas D. Giles, MD, mengatakan bahwa dampak agama serta spiritualitas terhadap kesehatan mental dan fisik memang saat ini menjadi topik yang sangat menarik.
Dia mengungkapkan bahwa dia tidak akan merasa terkejut jika temuan–temuan yang akan diperoleh juga akan menunjukan bahwa besarnya bobot peran agama serta spiritualitas sangat luar biasa didalam mencapai hasil positif pada grup yang memiliki resiko tinggi ini.
________________________________________

SUMBER ASLI: American Society of Hypertension 21st Annual Scientific Meeting, New York City, May 16-20, 2006. Sharon Wyatt, RN, PhD, University of Mississippi Medical Center, Jackson. Thomas D. Giles, MD, professor of medicine, Louisiana State University School of Medicine, New Orleans; and president, American Society of Hypertension.



Tidak ada komentar:

UNTUK MENCAPAI SERTA MEMPERTAHANKAN SUATU KEPULIHAN

  1. Sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya tubuh Anda memiliki proses-proses alami yang bila dicermati benar-benar, ternyata bahwa proses-proses tersebut memiliki kinerja yang bersifat memelihara, melindungi serta memulihkan dirinya.
  2. Sadari sepenuhnya akan ke-Maha Pengasihan Tuhan, dengan menyadari bahwa sebagai “Yang Maha Pengasih walau dengan alasan apapun pasti tidak akan membiarkan yang dikasihi oleh-Nya sampai harus mengalami penderitaan (cobalah cermati kinerja proses-proses tubuh kita tersebut, yang diciptakan-Nya sebagai bukti dari Ke Maha Pengasihan-Nya tersebut, yang menunjukan bahwa Dia tidak menginginkan sampai kita menghadapi masalah, penderitaan maupun penyakit).
  3. Sadari bahwa setiap masalah atau penyakit sebenarnya merupakan sesuatu yang terjadi jika kita salah didalam berpola pikir serta berpola makan, akibat lebih bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk memuaskan serta menyenangkan diri dari pada bertolok ukurkan pada pola yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan didalam memelihara serta menjaga keutuhan tubuh kita tersebut dengan selalu menerapkan kehendak-Nya didalam setiap gerak langkah yang kita lakukan didalam kehidupan kita sejak saat kita berpikir.
  4. Upayakan agar jangan menilai berlebihan apapun atau siapapun, tapi usahakanlah untuk dapat selalu menciptakan kehidupan yang bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan bersama yang saling mengasihi atau saling tidak menciptakan masalah satu sama lain. Jadi, hindari penerapan sikap serta prilaku tolok ukurnya berdasarkan pementingan, pemuasan, serta penyenangan diri, keluarga, golongan, agama dan lain-lainnya.
  5. Berpeganglah pada suatu prinsip bahwa apapun yang akan kita lakukan harus selain akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, juga harus jangan sampai bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang lain.
  6. Jangan terlalu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang diperbuat oleh orang lain. Tetapi, ingatlah selalu bahwa demi dapat menciptakan ketentraman hidup bersama pihak lain, awalilah menciptakannya melalui pengelolaan pola berpikir serta pola bertindak diri kita sendiri.
  7. Tinggalkan pola makan serta minum yang cenderung didasari oleh keinginan untuk dapat memenuhi selera, rasa menyukai atau karena ingin mengikuti mode agar tidak disebut ketinggalan jaman saja, mengingat bermanfaat atau tidaknya yang tergantung dari dibutuhkan atau tidaknya oleh proses-proses tubuh pada saat itu.
  8. Jangan sampai berpikir tentang apa yang harus dilakukan oleh orang lain maupun diri kita sendiri agar kita mencapai kepuasan atau kesenangan. Tetapi pikirkanlah apa yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup tentram dan damai dengan siapapun.

Sekar Kinasih Healing Therapy

Sistim pemulihan melalui pengelolaan pola berpikir dan pola makan/minum

GRATIS KONSULTASI JARAK JAUH

UNTUK INFORMASI TERAPI JARAK JAUH, SILAHKAN MENGHUBUNGI :

mindhealingtherapy@yahoo.com



,