KOTAK PENCARIAN GOOGLE


Kamis, 04 November 2010

GEJALA, DAMPAK DAN PENANGGULANGAN STRESS

/*

Stres bukan saja hanya merupakan suatu keadaan pikiran, tetapi juga merupakan sesuatu yang memiliki pengaruh besar terhadap keadaan tubuh kita.

Stres akan meningkatkan metabolisme, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan meningkatkan jumlah darah yang mengalir hingga 300-400 persennya.

Dan pada saat stress, adrenalin akan mengalir dalam peredaran darah kita hingga memunculkan gejala-gejala stress seperti halnya dengan:

• Kecemasan
• Depresi
• Marah-marah, dendam
• Hipertensi (tekanan darah tinggi)
• Insomnia/ sulit tidur
• Fungsi hati yang terganggu
• Dan akhir-akhir ini terbukti bahwa stres memiliki faktor risiko terbesar untuk mendapat serangan jantung.

Terdapat sejumlah isu gender yang berkaitan langsung dengan keadaan stress, misalnya :

• Penurunan jumlah sperma dan kemampuan seksual pada kaum laki-laki dan
• Menstruasi yang tidak normal, ketidak suburan serta gangguan menopause pada kaum wanita.

Secara lebih lengkap lagi, gejala stress dibagi atas empat kategori gejala, yaitu gejala secara fisik, berdasarkan perilaku, berdasarkan bentuk emosi, dan kognitif.

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN FISIK :

- Sakit kepala
- Fungsi pencernaan terganggu
- Merasa sakit perut
- Telapak tangan berkeringat
- Sulit Tidur
- Pusing
- Sakit punggung
- Rasa Tegang pada leher dan bahu
- Jantung berdebar
- Gelisah
- Rasa Lelah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN PRILAKU :

- Merokok berlebihan
- Merasa tinggi hati
- Mudah mengeritik orang lain
- Gigi beradu saat tidur
- Minum alkohol berlebihan
- Makan berlebihan
- Tidak mampu menyelesaikan masalah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN EMOSI :

- Menangis
- Gelisah
- Cemas
- Merasa Bosan
- Kesal (siap untuk meledak)
- Merasa tidak berdaya
- Merasa tertekan
- Kesepian
- Mudah marah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN KOGNITIF :

- Tidak mampu berpikir jernih
- Pelupa
- Kurangnya kreativitas
- Gampang lupa
- Tidak mampu membuat keputusan
- Selalu merasa khawatir
- Kehilangan selera humor

Untuk mengatasi himpitan stress, kita dapat memanfaatkan cara relaksasi sebagai jalan keluarnya yaitu dengan melakukan cara pengulangan

Yang dimaksud dengan pengulangan disini, bisa dalam pengertian mengulang suatu kata, suara, doa, gerakan dan sebagainya.

Saat melakukan pengulangan, akan terjadi penurunan denyut jantung, penurunan tekanan darah, penurunan tingkat pernapasan, gelombang otak lebih lambat, perubahan fisik dalam otak dan otak menjadi lebih tenang.

Ada sejumlah teknik yang mampu melahirkan respon relaksasi. Salah satu caranya adalah dengan cara :

Duduk dengan tenang dan bernafaslah perlahan-lahan. Dan setiap kali kita menghembuskan napas, ulangi kata, suara,atau doa sesuai keyakinan kita.

Anda bisa menggunakan kata cinta, Anda bisa menggunakan nomor satu, Anda bisa menggunakan kata perdamaian.

Jika Anda beragama Protestan, Anda bisa menggunakan kata Tuhan gembalaku; Bapa kami yang ada di Surga dan lain-lain.

Jika Anda seorang Katolik, Anda bisa mempergunakan kata Salam Maria, penuh rahmat.

Tidak seluruh doa Salam Mari, tetapi hanya kata Salam Maria, penuh rahmat saja.

Jika Anda seorang Yahudi, katakanlah Tuhan adalah gembalaku, atau doa shamah

Jika Anda menganut agama Hindu, ucapkanlah kata Om.

Jika Anda beragama Islam, berzikir atau mengucapkan doa lain seperti Alfatihah.

Pada saat Anda melakukannya, pasti akan muncul pikiran atau ingatan tertentu yang mengganggu Anda. Itu adalah sesuatu yang alami. Saat gangguan itu muncul jangan sampai terpancing dan terlarut kedalam masalahnya, tetapi langsung katakanlah dalam hati “baik”, lalu langsung Anda lakukan kembali pengulangan yang sedang Anda lakukan tadi.

Cara ini, sebaiknya dilakukan sekali atau dua kali dalam sehari selama sekitar 10 sampai 20 menit. Sedangkan waktu yang terbaik untuk melakukannya adalah pada saat bangun tidur.

Banyak teknik lain yang juga dapat menimbulkan respon relaksasi. Seperti halnya yoga, tai chi, atau bentuk lain dari meditasi. Ini adalah pilihan pribadi Anda. Jika itu adalah sebuah kata atau suara atau doa yang Anda gunakan, melakukannya harus secara diam-diam serta mengucapkannya dalam bahasa asli Anda.

Dr Alice Domar dari Mind / Body Medical Institute, adalah merupakan salah satu pelopor yang menggunakan tehnik pemanfaatan adanya hubungan keterkaitan diantara pola berpikir seseorang dengan keadaan fisinya untuk melawan efek berbahaya stres yang berkontribusi pada ketidak suburan.

Stres tidak dapat diubah, namun Anda dapat belajar melindungi diri Anda sendiri dengan memilih salah satu teknik yang sesuai dengan keyakinan Anda. Ini bisa berdasarkan paham sekuler atau agama, itu terserah pilihan Anda sendiri. Tapi untuk memiliki efek nya, harus dilakukan sekali atau dua kali sehari selama 10 sampai 20 menit.

Disarikan dan dialih bahasakan dari penjelasan Herbert Benson, MD, presiden pendiri Mind / Body Medical Institute dan seorang profesor di Harvard Medical School 


Stres bukan saja hanya merupakan suatu keadaan pikiran, tetapi juga merupakan sesuatu yang memiliki pengaruh besar terhadap keadaan tubuh kita.

Stres akan meningkatkan metabolisme, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan meningkatkan jumlah darah yang mengalir hingga 300-400 persennya.

Dan pada saat stress, adrenalin akan mengalir dalam peredaran darah kita hingga memunculkan gejala-gejala stress seperti halnya dengan:

• Kecemasan
• Depresi
• Marah-marah, dendam
• Hipertensi (tekanan darah tinggi)
• Insomnia/ sulit tidur
• Fungsi hati yang terganggu
• Dan akhir-akhir ini terbukti bahwa stres memiliki faktor risiko terbesar untuk mendapat serangan jantung.

Terdapat sejumlah isu gender yang berkaitan langsung dengan keadaan stress, misalnya :

• Penurunan jumlah sperma dan kemampuan seksual pada kaum laki-laki dan
• Menstruasi yang tidak normal, ketidak suburan serta gangguan menopause pada kaum wanita.

Secara lebih lengkap lagi, gejala stress dibagi atas empat kategori gejala, yaitu gejala secara fisik, berdasarkan perilaku, berdasarkan bentuk emosi, dan kognitif.

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN FISIK :

- Sakit kepala
- Fungsi pencernaan terganggu
- Merasa sakit perut
- Telapak tangan berkeringat
- Sulit Tidur
- Pusing
- Sakit punggung
- Rasa Tegang pada leher dan bahu
- Jantung berdebar
- Gelisah
- Rasa Lelah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN PRILAKU :

- Merokok berlebihan
- Merasa tinggi hati
- Mudah mengeritik orang lain
- Gigi beradu saat tidur
- Minum alkohol berlebihan
- Makan berlebihan
- Tidak mampu menyelesaikan masalah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN EMOSI :

- Menangis
- Gelisah
- Cemas
- Merasa Bosan
- Kesal (siap untuk meledak)
- Merasa tidak berdaya
- Merasa tertekan
- Kesepian
- Mudah marah

YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI GEJALA BERDASARKAN KOGNITIF :

- Tidak mampu berpikir jernih
- Pelupa
- Kurangnya kreativitas
- Gampang lupa
- Tidak mampu membuat keputusan
- Selalu merasa khawatir
- Kehilangan selera humor

Untuk mengatasi himpitan stress, kita dapat memanfaatkan cara relaksasi sebagai jalan keluarnya yaitu dengan melakukan cara pengulangan

Yang dimaksud dengan pengulangan disini, bisa dalam pengertian mengulang suatu kata, suara, doa, gerakan dan sebagainya.

Saat melakukan pengulangan, akan terjadi penurunan denyut jantung, penurunan tekanan darah, penurunan tingkat pernapasan, gelombang otak lebih lambat, perubahan fisik dalam otak dan otak menjadi lebih tenang.

Ada sejumlah teknik yang mampu melahirkan respon relaksasi. Salah satu caranya adalah dengan cara :

Duduk dengan tenang dan bernafaslah perlahan-lahan. Dan setiap kali kita menghembuskan napas, ulangi kata, suara,atau doa sesuai keyakinan kita.

Anda bisa menggunakan kata cinta, Anda bisa menggunakan nomor satu, Anda bisa menggunakan kata perdamaian.

Jika Anda beragama Protestan, Anda bisa menggunakan kata Tuhan gembalaku; Bapa kami yang ada di Surga dan lain-lain.

Jika Anda seorang Katolik, Anda bisa mempergunakan kata Salam Maria, penuh rahmat.

Tidak seluruh doa Salam Mari, tetapi hanya kata Salam Maria, penuh rahmat saja.

Jika Anda seorang Yahudi, katakanlah Tuhan adalah gembalaku, atau doa shamah

Jika Anda menganut agama Hindu, ucapkanlah kata Om.

Jika Anda beragama Islam, berzikir atau mengucapkan doa lain seperti Alfatihah.

Pada saat Anda melakukannya, pasti akan muncul pikiran atau ingatan tertentu yang mengganggu Anda. Itu adalah sesuatu yang alami. Saat gangguan itu muncul jangan sampai terpancing dan terlarut kedalam masalahnya, tetapi langsung katakanlah dalam hati “baik”, lalu langsung Anda lakukan kembali pengulangan yang sedang Anda lakukan tadi.

Cara ini, sebaiknya dilakukan sekali atau dua kali dalam sehari selama sekitar 10 sampai 20 menit. Sedangkan waktu yang terbaik untuk melakukannya adalah pada saat bangun tidur.

Banyak teknik lain yang juga dapat menimbulkan respon relaksasi. Seperti halnya yoga, tai chi, atau bentuk lain dari meditasi. Ini adalah pilihan pribadi Anda. Jika itu adalah sebuah kata atau suara atau doa yang Anda gunakan, melakukannya harus secara diam-diam serta mengucapkannya dalam bahasa asli Anda.

Dr Alice Domar dari Mind / Body Medical Institute, adalah merupakan salah satu pelopor yang menggunakan tehnik pemanfaatan adanya hubungan keterkaitan diantara pola berpikir seseorang dengan keadaan fisinya untuk melawan efek berbahaya stres yang berkontribusi pada ketidak suburan.

Stres tidak dapat diubah, namun Anda dapat belajar melindungi diri Anda sendiri dengan memilih salah satu teknik yang sesuai dengan keyakinan Anda. Ini bisa berdasarkan paham sekuler atau agama, itu terserah pilihan Anda sendiri. Tapi untuk memiliki efek nya, harus dilakukan sekali atau dua kali sehari selama 10 sampai 20 menit.

Disarikan dan dialih bahasakan dari penjelasan Herbert Benson, MD, presiden pendiri Mind / Body Medical Institute dan seorang profesor di Harvard Medical School 

Tidak ada komentar:

UNTUK MENCAPAI SERTA MEMPERTAHANKAN SUATU KEPULIHAN

  1. Sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya tubuh Anda memiliki proses-proses alami yang bila dicermati benar-benar, ternyata bahwa proses-proses tersebut memiliki kinerja yang bersifat memelihara, melindungi serta memulihkan dirinya.
  2. Sadari sepenuhnya akan ke-Maha Pengasihan Tuhan, dengan menyadari bahwa sebagai “Yang Maha Pengasih walau dengan alasan apapun pasti tidak akan membiarkan yang dikasihi oleh-Nya sampai harus mengalami penderitaan (cobalah cermati kinerja proses-proses tubuh kita tersebut, yang diciptakan-Nya sebagai bukti dari Ke Maha Pengasihan-Nya tersebut, yang menunjukan bahwa Dia tidak menginginkan sampai kita menghadapi masalah, penderitaan maupun penyakit).
  3. Sadari bahwa setiap masalah atau penyakit sebenarnya merupakan sesuatu yang terjadi jika kita salah didalam berpola pikir serta berpola makan, akibat lebih bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk memuaskan serta menyenangkan diri dari pada bertolok ukurkan pada pola yang dikehendaki-Nya untuk kita lakukan didalam memelihara serta menjaga keutuhan tubuh kita tersebut dengan selalu menerapkan kehendak-Nya didalam setiap gerak langkah yang kita lakukan didalam kehidupan kita sejak saat kita berpikir.
  4. Upayakan agar jangan menilai berlebihan apapun atau siapapun, tapi usahakanlah untuk dapat selalu menciptakan kehidupan yang bertolok ukurkan pada upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan bersama yang saling mengasihi atau saling tidak menciptakan masalah satu sama lain. Jadi, hindari penerapan sikap serta prilaku tolok ukurnya berdasarkan pementingan, pemuasan, serta penyenangan diri, keluarga, golongan, agama dan lain-lainnya.
  5. Berpeganglah pada suatu prinsip bahwa apapun yang akan kita lakukan harus selain akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, juga harus jangan sampai bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang lain.
  6. Jangan terlalu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang diperbuat oleh orang lain. Tetapi, ingatlah selalu bahwa demi dapat menciptakan ketentraman hidup bersama pihak lain, awalilah menciptakannya melalui pengelolaan pola berpikir serta pola bertindak diri kita sendiri.
  7. Tinggalkan pola makan serta minum yang cenderung didasari oleh keinginan untuk dapat memenuhi selera, rasa menyukai atau karena ingin mengikuti mode agar tidak disebut ketinggalan jaman saja, mengingat bermanfaat atau tidaknya yang tergantung dari dibutuhkan atau tidaknya oleh proses-proses tubuh pada saat itu.
  8. Jangan sampai berpikir tentang apa yang harus dilakukan oleh orang lain maupun diri kita sendiri agar kita mencapai kepuasan atau kesenangan. Tetapi pikirkanlah apa yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup tentram dan damai dengan siapapun.

Sekar Kinasih Healing Therapy

Sistim pemulihan melalui pengelolaan pola berpikir dan pola makan/minum

GRATIS KONSULTASI JARAK JAUH

UNTUK INFORMASI TERAPI JARAK JAUH, SILAHKAN MENGHUBUNGI :

mindhealingtherapy@yahoo.com



,