KURANG TIDUR MENURUNKAN KEMAMPUAN SISTIM KEKEBALAN TUBUH
Menurut Diwakar Balachandran, MD, direktur dari Sleep Center pada Universitas Texas MD Anderson Cancer Center di Houston, beberapa percobaan telah berhasil membuktikan bahwa kurang tidur dapat membuat kita lebih rentan terhadap serangan pilek dan flu termasuk serangan virus flu H1N1.
Karena dengan waktu tidur malam yang cukup sistem kekebalan tubuh kita akan berada dalam keadaan yang prima untuk menghadapi setiap serangan yang dialaminya.
MEMAHAMI KETERKAITAN ANTARA CUKUP TIDUR DAN IMUNITAS
Tidak memiliki waktu tidur malam yang cukup, sangat erat kaitannya dengan bermunculannya masalah fisik serta mental yang akan kita alami, akibat dari keadaan sistim kekebalan tubuh kita yang telah dirancang-Nya untuk dapat melindungi diri kita dari berbagai serangan penyakit seperti pilek, flu, dan penyakit-penyakit lainnya yang akan menjadi tidak berfungsi dengan baik, hingga tidak dapat melakukan tugasnya.
Konsekuensinya, kita akan menjadi sering sakit.
Keadaan sistem kekebalan tubuh sangat komplek sekali. Mereka terdiri dari beberapa jenis sel serta protein yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan kita dari serangan penyerbu-penyerbu dari luar seperti halnya dengan para penyebab pilek atau flu.
Menurut Balachandran, banyak studi telah membuktikan bahwa T-sel kita akan turun jika kita kurang tidur dan sitokin menaik hingga berpotensi menyebabkan risiko untuk terkena pilek atau flu akan menjadi jauh lebih besar.
Secara sederhana, kurang tidur akan menekan fungsi sistem kekebalan tubuh. Sehingga menurut Balachandran semakin sering kita bergadang akan menyebabkan semakin memperbesar menurunkan kemampuan tubuh kita didalam merespon serangan-serangan penyebab infeksi dari luar seperti halnya dengan virus dan bakteri.
KAITAN KURANG TIDUR DAN DEMAM
Kurang tidur, tidak hanya sekedar berperan didalam menurunkan kemampuan tubuh kita dalam merespon serangan pilek atau flu saja, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan kemampuan tubuh kita dalam mengatasi serangan mereka.
Demam merupakan suatu keadaan yang akan terjadi disaat kemampuan tubuh kita berusaha untuk mengatasi infeksi yang dialaminya. Padahal, respon demam yang terbaik hanya akan terjadi pada saat kita tidur. Itulah sebabnya mengapa demam menjadi cenderung meningkat pada malam hari dan jika kita tidak tidur, maka reaksi demam kita akan menjadi tidak prima hingga tidak dapat menghilangkan infeksi dengan baik.
KAITAN KURANG TIDUR DENGAN KERJA VAKSIN
Penelitian-penelitian juga telah menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang tidur malam menyebabkan vaksin flu yang pernah diberikan menjadi kurang berfungsi.
John Park, MD, seorang pulmonologist yang mengkhususkan diri dalam bidang Sleep Medicine di Mayo Clinic, Rochester, Minn, mengatakan bahwa bahwa respon kekebalan tubuh kita akan menjadi tertekan pada saat kita kurang tidur dan kita tidak akan dapat mengembangkan antibodi vaksin tertentu jika kita juga kurang tidur.
Karena kurang tidur nenyebabkan tubuh kita menjadi lambat dalam merespon imunisasi yang diberikan yang mengakibatkan bila kita terkontaminasi oleh virus, kita akan lebih cenderung untuk jatuh sakit bila dibandingkan dengan bila kita memiliki waktu istirahat yang cukup setelah memperoleh vaksinasi.
KURANG TIDUR MERUPAKAN MASALAH HIDUP DAN MATI
Kurang tidur juga memiliki peran penting didalam meningkatkan kemampuan tubuh kita untuk mempertahankan kepulihan.
Berbagai hasil penelitian ternyata telah menunjukkan bahwa kebiasaan kurang tidur cenderung meninggikan tingkat kematian akibat penyakit jantung.
Hal tersebut, merupakan sesuatu yang diakibatkan oleh karena bila kita semakin kurang tidur maka kadar C-reaktif Protein (CRP) kita akan semakin tinggi yang menandakan bahwa didalam tubuh kita sedang terjadi peradangan yang merupakan pemegang peranan penting dalam proses munculnya penyakit jantung.
Orang yang kurang tidur pada kenyataannya lebih cenderung untuk menghadapi kematian akibat berbagai sebab dibandingkan dengan mereka yang cukup istirahat.
Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang selalu tidur malam tidak kurang dari tujuh jam memiliki angka kematian yang relatif jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan pada mereka-mereka yang tidur malamnya kurang dari enam jam yang menunjukan terjadinya peningkatan.
BAGAIMANA CARANYA AGAR WAKTU TIDUR KITA DAPAT MENCUKUPI KEBUTUHAN TUBUH
Menurut Balachandran, untuk memperoleh tidur yang sehat, usahakan untuk dapat membiasakan diri selalu pergi tidur pada waktu yang sama serta bangun juga pada waktu yang sama. Selain itu, usahakan agar lingkungan kamar tidur cocok untuk tidur. Jadi, matikan komputer dan TV sebelum kita tidur.
Sedang menurut Park, jika waktu tidur malam kita selalu kurang, maka cobalah pikirkan sendiri apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang terpicu oleh faktor kebutuhan yang memaksa kita mengurangi waktu tidur malam kita, ataukah karena secara fisik memang kita tidak dapat tidur.
Karena, jika kemudian ternyata kekurangan tidur kita tersebut merupakan sesuatu yang diakibatkan oleh karena kita menderita insomnia atau masalah kesehatan yang lainnya, maka mengunjungi dokter atau spesialis terdekat perlu untuk dilakukan.
Terapi termasuk pemberian obat-obatan serta menghindari penyebab gangguan tidur seperti halnya menghindari yang mengandung kafein setelah makan siang, jangan minum yang mengandung alkohol dalam kurun waktu enam jam sebelum waktu tidur serta tidak merokok sebelum tidur perlu dilakukan.
Selain hal tersebut, mempelajari teknik relaksasi dan menjalani terapi perilaku kognitif agar dapat mengontrol tindakan serta mengelola pola berpikir sangat dianjurkan.
Dialihbahasa dan disarikan dari tulisan Denise Mann dalam WebMD Feature oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Menurut Diwakar Balachandran, MD, direktur dari Sleep Center pada Universitas Texas MD Anderson Cancer Center di Houston, beberapa percobaan telah berhasil membuktikan bahwa kurang tidur dapat membuat kita lebih rentan terhadap serangan pilek dan flu termasuk serangan virus flu H1N1.
Karena dengan waktu tidur malam yang cukup sistem kekebalan tubuh kita akan berada dalam keadaan yang prima untuk menghadapi setiap serangan yang dialaminya.
MEMAHAMI KETERKAITAN ANTARA CUKUP TIDUR DAN IMUNITAS
Tidak memiliki waktu tidur malam yang cukup, sangat erat kaitannya dengan bermunculannya masalah fisik serta mental yang akan kita alami, akibat dari keadaan sistim kekebalan tubuh kita yang telah dirancang-Nya untuk dapat melindungi diri kita dari berbagai serangan penyakit seperti pilek, flu, dan penyakit-penyakit lainnya yang akan menjadi tidak berfungsi dengan baik, hingga tidak dapat melakukan tugasnya.
Konsekuensinya, kita akan menjadi sering sakit.
Keadaan sistem kekebalan tubuh sangat komplek sekali. Mereka terdiri dari beberapa jenis sel serta protein yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan kita dari serangan penyerbu-penyerbu dari luar seperti halnya dengan para penyebab pilek atau flu.
Menurut Balachandran, banyak studi telah membuktikan bahwa T-sel kita akan turun jika kita kurang tidur dan sitokin menaik hingga berpotensi menyebabkan risiko untuk terkena pilek atau flu akan menjadi jauh lebih besar.
Secara sederhana, kurang tidur akan menekan fungsi sistem kekebalan tubuh. Sehingga menurut Balachandran semakin sering kita bergadang akan menyebabkan semakin memperbesar menurunkan kemampuan tubuh kita didalam merespon serangan-serangan penyebab infeksi dari luar seperti halnya dengan virus dan bakteri.
KAITAN KURANG TIDUR DAN DEMAM
Kurang tidur, tidak hanya sekedar berperan didalam menurunkan kemampuan tubuh kita dalam merespon serangan pilek atau flu saja, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan kemampuan tubuh kita dalam mengatasi serangan mereka.
Demam merupakan suatu keadaan yang akan terjadi disaat kemampuan tubuh kita berusaha untuk mengatasi infeksi yang dialaminya. Padahal, respon demam yang terbaik hanya akan terjadi pada saat kita tidur. Itulah sebabnya mengapa demam menjadi cenderung meningkat pada malam hari dan jika kita tidak tidur, maka reaksi demam kita akan menjadi tidak prima hingga tidak dapat menghilangkan infeksi dengan baik.
KAITAN KURANG TIDUR DENGAN KERJA VAKSIN
Penelitian-penelitian juga telah menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang tidur malam menyebabkan vaksin flu yang pernah diberikan menjadi kurang berfungsi.
John Park, MD, seorang pulmonologist yang mengkhususkan diri dalam bidang Sleep Medicine di Mayo Clinic, Rochester, Minn, mengatakan bahwa bahwa respon kekebalan tubuh kita akan menjadi tertekan pada saat kita kurang tidur dan kita tidak akan dapat mengembangkan antibodi vaksin tertentu jika kita juga kurang tidur.
Karena kurang tidur nenyebabkan tubuh kita menjadi lambat dalam merespon imunisasi yang diberikan yang mengakibatkan bila kita terkontaminasi oleh virus, kita akan lebih cenderung untuk jatuh sakit bila dibandingkan dengan bila kita memiliki waktu istirahat yang cukup setelah memperoleh vaksinasi.
KURANG TIDUR MERUPAKAN MASALAH HIDUP DAN MATI
Kurang tidur juga memiliki peran penting didalam meningkatkan kemampuan tubuh kita untuk mempertahankan kepulihan.
Berbagai hasil penelitian ternyata telah menunjukkan bahwa kebiasaan kurang tidur cenderung meninggikan tingkat kematian akibat penyakit jantung.
Hal tersebut, merupakan sesuatu yang diakibatkan oleh karena bila kita semakin kurang tidur maka kadar C-reaktif Protein (CRP) kita akan semakin tinggi yang menandakan bahwa didalam tubuh kita sedang terjadi peradangan yang merupakan pemegang peranan penting dalam proses munculnya penyakit jantung.
Orang yang kurang tidur pada kenyataannya lebih cenderung untuk menghadapi kematian akibat berbagai sebab dibandingkan dengan mereka yang cukup istirahat.
Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang selalu tidur malam tidak kurang dari tujuh jam memiliki angka kematian yang relatif jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan pada mereka-mereka yang tidur malamnya kurang dari enam jam yang menunjukan terjadinya peningkatan.
BAGAIMANA CARANYA AGAR WAKTU TIDUR KITA DAPAT MENCUKUPI KEBUTUHAN TUBUH
Menurut Balachandran, untuk memperoleh tidur yang sehat, usahakan untuk dapat membiasakan diri selalu pergi tidur pada waktu yang sama serta bangun juga pada waktu yang sama. Selain itu, usahakan agar lingkungan kamar tidur cocok untuk tidur. Jadi, matikan komputer dan TV sebelum kita tidur.
Sedang menurut Park, jika waktu tidur malam kita selalu kurang, maka cobalah pikirkan sendiri apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang terpicu oleh faktor kebutuhan yang memaksa kita mengurangi waktu tidur malam kita, ataukah karena secara fisik memang kita tidak dapat tidur.
Karena, jika kemudian ternyata kekurangan tidur kita tersebut merupakan sesuatu yang diakibatkan oleh karena kita menderita insomnia atau masalah kesehatan yang lainnya, maka mengunjungi dokter atau spesialis terdekat perlu untuk dilakukan.
Terapi termasuk pemberian obat-obatan serta menghindari penyebab gangguan tidur seperti halnya menghindari yang mengandung kafein setelah makan siang, jangan minum yang mengandung alkohol dalam kurun waktu enam jam sebelum waktu tidur serta tidak merokok sebelum tidur perlu dilakukan.
Selain hal tersebut, mempelajari teknik relaksasi dan menjalani terapi perilaku kognitif agar dapat mengontrol tindakan serta mengelola pola berpikir sangat dianjurkan.
Dialihbahasa dan disarikan dari tulisan Denise Mann dalam WebMD Feature oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar