Pendapat
orang-orang pada jaman dahulu yang sering mengatakan bahwa "kita akan
menjadi lebih cepat tua sesuai dengan yang kita pikirkan", ternyata telah
mulai terbuktikan didalam sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan.
Para
peneliti telah menemukan kenyataan bahwa orang tua yang berpandangan positif didalam
menjalani masa tuanya, ternyata memiliki kemungkinan untuk dapat segera
mencapai kepulihan dari keadaan ketidak mampuan fisik yang sedang mereka alami 44% lebih besar daripada mereka yang berpandangan
negatip terhadap proses-proses penuaan yang tengah mereka alami.
Didalam
hal ini, mereka yang menyikapi dengan positip proses penuaan yang tengah mereka
alami pada diri mereka, ternyata terbukti telah mampu lebih memperlambat
penurunan kemampuan mereka didalam hal melakukan aktifitas sehari-hari seperti
halnya dalam hal mandi dan berpakaian.
Profesor
Becca Levy, PhD, dari The Yale School of Public Health, berpendapat bahwa hal
ini merupakan sesuatu yang patut untuk dipikirkan serta dipertimbangkan, karena
faktor ini akan banyak membantu didalam setiap terapi yang akan diberikan.
Menurut
para ahli, sejauh ini sebagian besar dari penelitian yang dilakukan masih
berkisar pada seputar dampak dari sikap yang dimiliki terhadap penuaan serta baru
lebih tertuju pada untuk dapat mengetahui resiko-resiko maupun kerugian-kerugian
yang akan dialami, sebagai akibat dari pikiran-pikiran negatip yang
dimilikinya.
Menurut
Tara L. Stewart, PhD, asisten profesor dibidang psikologi pada The Idaho State
University, Ini bukan hanya tentang mengurangi masalah yang terkait dengan adanya
penuaan saja, akan tetapi juga tentang bagaimana cara untuk mengembalikan
kesehatan seseorang dari status ketidak berdayaannya dimasa tua sekaligus kembali
memberdayakan yang bersangkutan yang sebelumnya telah dianggapnya merupakan
sesuatu yang tidak mungkin untuk dapat dimilikinya lagi.
Dalam
studi tersebut, para peneliti telah secara berkala melakukan survey terhadap 598 orang yang telah berusia 70 keatas
mengenai pandangan mereka terhadap penuaan yang tengah mereka alami didalam
kurun waktu 11 tahun.
Pada
awal penelitian, belum ada seorangpun diantara mereka yang sudah mengalami
masalah ketidak mampuan fisik. Akan
tetapi, satu bulan kemudian telah ada diantaranya yang dalam melakukan
aktifitasnya sehari-hari seperti halnya dengan mandi, berpakaian, ataupun berjalan,
ternyata telah memerlukan bantuan orang lain.
Dalam
penelitian ini, ternyata rata-rata yang cukup berpikiran positip tentang proses
penuaan mereka justru mereka yang rata-rata telah memiliki umur lebih tua dan
telah berada didalam keadaan situasi ketidak mampuan fisik yang parah.
Akan
tetapi, ternyata bahkan justru mereka telah lebih memperlihatkan adanya
perkembangan pemulihan yang cepat dengan memiliki kemungkinan untuk dapat pulih
yang sedikitnya 44% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menanggapi
secara negatip proses penuaan yang tengah mereka alami.
Bahkan para manula yang menanggapi secara
positip proses penuaan mereka justru telah memperlihatkan adanya
kemajuan-kemajuan yang sangat bermakna, seperti halnya yang semula memiliki
ketidak mampuan yang cukup berat berubah menjadi jauh lebih ringan, bahkan yang
semula baru memiliki ketidak mampuan yang ringan, ternyata telah mulai berkembang menuju kearah pemulihan yang sepenuhnya.
Dan
para manula yang bersikap dan menanggapi positip ketuaan mereka ternyata tingkat
penurunan kemampuan mereka didalam melakukan kegiatan sehari-harinya yang jauh
lebih lambat pada saat usia mereka menjadi semakin bertambah tua.
Tentu
saja didalam hal ini banyak faktor yang telah mempengaruhi proses kepulihan
mereka tersebut. Walau demikian, penelitian ini tidak secara khusus telah ditujukan
untuk dapat membuktikan bahwa sikap positif tentang penuaan akan dapat membuat suatu
perbedaan, Karena penelitian ini telah lebih
ditujukan untuk mengetahui adanya hubungan keterkaitan antara faktor umur yang telah
membuat seseorang menjadi lebih berpikir positip, serta keparahan keadaan ketidak berdayaan mereka pada saat
itu.
Dan
kesimpulannya, menanggapi proses penuaan melalui pikiran yang positip akan dapat
membantu seseorang untuk kembali bangkit dari keadaan ketidak berdayaannya dan menjadikannya
dapat hidup secara mandiri kembali, tanpa harus memiliki ketergantungan kepada
orang lain.
Salah
satu yang nampak berperanan sangat besar didalam hal ini, adalah masalah faktor
psikologis. Stewart mengatakan bahwa sikap seseorang tentang penuaan
mengungkapkan tentang berapa jauhnya keyakinan yang dimiliki mereka akan
kemampuan mereka untuk dapat mengatasi
masalah-masalah yang tengah mereka dihadapi mereka.
Menurut
Stewart, meyakini sikap negatip terhadap penuaan, seperti halnya dengan lebih
yakin bahwa penyakit yang diderita adalah sesuatu yang diakibatkan oleh keadaan
penuaan pada tubuhnya akan menyebabkan seseorang menjadi tidak memiliki kemampuan
lagi untuk mempertahankan kesehatannya serta menjuruskan mereka pada kecenderungan
untuk melakukan langkah-langkah yang salah.
Dan
orang-orang yang memiliki sikap dan tanggapan lebih positip terhadap penuaan, ternyata
memiliki kecenderungan untuk menyikapi secara positip juga setiap keadaan yang sebenarnya
mampu membuatnya stress. Sehingga jumlah mereka yang sampai harus menderita
penyakit cardiovascular akibat stress
jauh lebih sedikit.
Para
peneliti selanjutnya menyatakan bahwa penelitian yang harus dilakukan selanjutnya
adalah melihat bagaimana kemungkinan seseorang akan dapat meng-upgrade sikap
mereka mengenai masalah penuaan.
Sehingga
menurut Stewart, "Kita perlu untuk menekankan beberapa sisi positif dalam
diri kita seiring bertambahnya usia dan bukan sebalinya berfokus pada perkembangan
masalah yang terjadi seiring dengan penuaan,"
Sumber Asli : Levy, B. Journal
of the American Medical Association, Nov. 21, 2012.
Pendapat
orang-orang pada jaman dahulu yang sering mengatakan bahwa "kita akan
menjadi lebih cepat tua sesuai dengan yang kita pikirkan", ternyata telah
mulai terbuktikan didalam sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan.
Para
peneliti telah menemukan kenyataan bahwa orang tua yang berpandangan positif didalam
menjalani masa tuanya, ternyata memiliki kemungkinan untuk dapat segera
mencapai kepulihan dari keadaan ketidak mampuan fisik yang sedang mereka alami 44% lebih besar daripada mereka yang berpandangan
negatip terhadap proses-proses penuaan yang tengah mereka alami.
Didalam
hal ini, mereka yang menyikapi dengan positip proses penuaan yang tengah mereka
alami pada diri mereka, ternyata terbukti telah mampu lebih memperlambat
penurunan kemampuan mereka didalam hal melakukan aktifitas sehari-hari seperti
halnya dalam hal mandi dan berpakaian.
Profesor
Becca Levy, PhD, dari The Yale School of Public Health, berpendapat bahwa hal
ini merupakan sesuatu yang patut untuk dipikirkan serta dipertimbangkan, karena
faktor ini akan banyak membantu didalam setiap terapi yang akan diberikan.
Menurut
para ahli, sejauh ini sebagian besar dari penelitian yang dilakukan masih
berkisar pada seputar dampak dari sikap yang dimiliki terhadap penuaan serta baru
lebih tertuju pada untuk dapat mengetahui resiko-resiko maupun kerugian-kerugian
yang akan dialami, sebagai akibat dari pikiran-pikiran negatip yang
dimilikinya.
Menurut
Tara L. Stewart, PhD, asisten profesor dibidang psikologi pada The Idaho State
University, Ini bukan hanya tentang mengurangi masalah yang terkait dengan adanya
penuaan saja, akan tetapi juga tentang bagaimana cara untuk mengembalikan
kesehatan seseorang dari status ketidak berdayaannya dimasa tua sekaligus kembali
memberdayakan yang bersangkutan yang sebelumnya telah dianggapnya merupakan
sesuatu yang tidak mungkin untuk dapat dimilikinya lagi.
Dalam
studi tersebut, para peneliti telah secara berkala melakukan survey terhadap 598 orang yang telah berusia 70 keatas
mengenai pandangan mereka terhadap penuaan yang tengah mereka alami didalam
kurun waktu 11 tahun.
Pada
awal penelitian, belum ada seorangpun diantara mereka yang sudah mengalami
masalah ketidak mampuan fisik. Akan
tetapi, satu bulan kemudian telah ada diantaranya yang dalam melakukan
aktifitasnya sehari-hari seperti halnya dengan mandi, berpakaian, ataupun berjalan,
ternyata telah memerlukan bantuan orang lain.
Dalam
penelitian ini, ternyata rata-rata yang cukup berpikiran positip tentang proses
penuaan mereka justru mereka yang rata-rata telah memiliki umur lebih tua dan
telah berada didalam keadaan situasi ketidak mampuan fisik yang parah.
Akan
tetapi, ternyata bahkan justru mereka telah lebih memperlihatkan adanya
perkembangan pemulihan yang cepat dengan memiliki kemungkinan untuk dapat pulih
yang sedikitnya 44% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menanggapi
secara negatip proses penuaan yang tengah mereka alami.
Bahkan para manula yang menanggapi secara
positip proses penuaan mereka justru telah memperlihatkan adanya
kemajuan-kemajuan yang sangat bermakna, seperti halnya yang semula memiliki
ketidak mampuan yang cukup berat berubah menjadi jauh lebih ringan, bahkan yang
semula baru memiliki ketidak mampuan yang ringan, ternyata telah mulai berkembang menuju kearah pemulihan yang sepenuhnya.
Dan
para manula yang bersikap dan menanggapi positip ketuaan mereka ternyata tingkat
penurunan kemampuan mereka didalam melakukan kegiatan sehari-harinya yang jauh
lebih lambat pada saat usia mereka menjadi semakin bertambah tua.
Tentu
saja didalam hal ini banyak faktor yang telah mempengaruhi proses kepulihan
mereka tersebut. Walau demikian, penelitian ini tidak secara khusus telah ditujukan
untuk dapat membuktikan bahwa sikap positif tentang penuaan akan dapat membuat suatu
perbedaan, Karena penelitian ini telah lebih
ditujukan untuk mengetahui adanya hubungan keterkaitan antara faktor umur yang telah
membuat seseorang menjadi lebih berpikir positip, serta keparahan keadaan ketidak berdayaan mereka pada saat
itu.
Dan
kesimpulannya, menanggapi proses penuaan melalui pikiran yang positip akan dapat
membantu seseorang untuk kembali bangkit dari keadaan ketidak berdayaannya dan menjadikannya
dapat hidup secara mandiri kembali, tanpa harus memiliki ketergantungan kepada
orang lain.
Salah
satu yang nampak berperanan sangat besar didalam hal ini, adalah masalah faktor
psikologis. Stewart mengatakan bahwa sikap seseorang tentang penuaan
mengungkapkan tentang berapa jauhnya keyakinan yang dimiliki mereka akan
kemampuan mereka untuk dapat mengatasi
masalah-masalah yang tengah mereka dihadapi mereka.
Menurut
Stewart, meyakini sikap negatip terhadap penuaan, seperti halnya dengan lebih
yakin bahwa penyakit yang diderita adalah sesuatu yang diakibatkan oleh keadaan
penuaan pada tubuhnya akan menyebabkan seseorang menjadi tidak memiliki kemampuan
lagi untuk mempertahankan kesehatannya serta menjuruskan mereka pada kecenderungan
untuk melakukan langkah-langkah yang salah.
Dan
orang-orang yang memiliki sikap dan tanggapan lebih positip terhadap penuaan, ternyata
memiliki kecenderungan untuk menyikapi secara positip juga setiap keadaan yang sebenarnya
mampu membuatnya stress. Sehingga jumlah mereka yang sampai harus menderita
penyakit cardiovascular akibat stress
jauh lebih sedikit.
Para
peneliti selanjutnya menyatakan bahwa penelitian yang harus dilakukan selanjutnya
adalah melihat bagaimana kemungkinan seseorang akan dapat meng-upgrade sikap
mereka mengenai masalah penuaan.
Sehingga
menurut Stewart, "Kita perlu untuk menekankan beberapa sisi positif dalam
diri kita seiring bertambahnya usia dan bukan sebalinya berfokus pada perkembangan
masalah yang terjadi seiring dengan penuaan,"
Sumber Asli : Levy, B. Journal
of the American Medical Association, Nov. 21, 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar