/*

Pada saat-saat ini, jika kita perhatikan dari mulai air minum hingga berbagai juice yang dikemas ternyata hampir semuanya menyatakan bahwa mereka diperkaya dengan vitamin-vitamin atau mineral-mineral tertentu didalamnya.
Hal tersebut, sekilas tentunya sekilas akan tampak sebagai upaya para produsen yang dilakukan untuk dapat membantu kita dalam menutupi kekurangan yang mungkin terjadi.
Tetapi, apakah tidak akan membahayakan diri kita jika kemudian asupan dari nutrisi-nutrisi penting tersebut menjadi sangat berlebihan ?
Karena seperti halnya bila kita selalu secara rutin mengonsumsi jenis nutrisi tertentu dalam dosis yang tinggi seperti misalnya kita rutin mengonsumsi vitamin C atau Zinc dalam dosis yang tinggi, maka mungkin dampak mual, diare, dan kram perut akan kita alami.
Sedangkan terlalu banyak mengonsumsi selenium dapat menyebabkan kerontokan rambut, mengalami gangguan-gangguan pencernaan, merasa lesu dan mengalami kerusakan saraf ringan.
Walau mungkin kita tidak pernah merasa mengonsumsi vitamin atau mineral tertentu yang berdosis tinggi karena jenis suplemen vitamin atau mineral yang kita konsumsi pada saat itu hanyalah berbentuk suplemen yang hanya berkandungan vitamin serta mineral yang ber-dosis sebatas kebutuhan minimal harian akan nutrisi tersebut saja (MDR), akan tetapi jika kita selain mengonsumsi suplemen tersebut juga mengonsumsi makanan-makanan atau minuman-minuman yang memiliki kandungan yang telah diperkaya isinya dengan berbagai vitamin atau mineral tertentu, maka tanpa kita sadari dapat saja asupan vitamin serta mineral kitapun akan menjadi sangat berlebihan juga.
Padahal, pada kenyataannya mengonsumsi vitamin atau mineral berlebihan tidak akan menjadikan kita jauh lebih baik dan bahkan kita sedapat mungkin harus bisa menghindarinya.

Sebagai contoh, Johanna Dwyer, DSc, RD, seorang senior research scientist pada the National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements mengatakan bahwa dengan mengonsumsi hati beruang kutub atau bahkan mengonsumsi daging biasa saecara berlebihanpun akan dapat menyebabkan kita menjadi mengonsumsi vitamin A secara berlebihan juga, yang dampaknya akan dapat menyebabkan kita sering merasakan mual, penglihatan menjadi kabur dan sering menderita sakit kepala.
Hingga menurutnya, jika kita berniat untuk mengkonsumsi suatu suplemen, sebaiknya pilihlah yang dosis-nya hanya sebatas kebutuhan harian minimum saja (MDR) saja.
Dan akan menjadi lebih baik lagi, jika kita selalu mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi suatu suplemen termasuk vitamin maupun mineral, karena dengan demikian dokter tersebut akan berusaha memilihkan jenisnya yang aman bagi kita.
Dwyer mengatakan bahwa vitamin D, kalsium, dan asam folat merupakan tiga nutrisi yang pada saat ini dengan mudah dapat menjadi berlebihan kita konsumsi melalui kombinasi asupan makanan dan suplemen.
Orang dewasa yang secara teratur mengonsumsi vitamin D hingga jauh melebihi 4.000 unit internasional (IU) yang merupakan batas asupan harian vitamin D yang aman, akan menyebabkannya menderita batu ginjal sama halnya dengan jika mereka mengonsumsi calsium berlebihan, yang batas amannya hanya 2,000-2,500 mg perhari.

Pengayaan Asam folat atau Folic Acid kedalam tepung, pasta, beras, roti, dan sereal dengan tujuan untuk membantu mencegah cacat lahir pada bayi yang diakibatkan oleh kekurangan asam folat pada wanita hamil telah berhasil mengurangi jumlah cacat lahir sebesar 25% sampai 50%.
Walau demikian, berlebihan asupan asam folat akan menyembunyikan tanda-tanda adanya kekurangan vitamin B12 pada orang dewasa yang kadang-kadang dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen jika tidak segera diobati.Apa lagi, beberapa studi terbaru telah mengisyaratkan akan adanya keterkaitan antaraasupan asam folat yang berlebihan dengan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru dan prostat.
Padahal, pada saat ini asam folat dengan mudah dapat kita peroleh pada makanan hingga tidak harus tergantung pada penggunaan suplemen, kata Dwyer.
Bahkan, menurutnya "Seseorang tidak akan sampai harus menghadapi masalah karena berlebihan asupan vitamin atau mineral, jika mereka membiasakan diri mengonsumsi makanan yang benar-benar baik serta sehat.”
Disarikan dan dialihbahasakan dari tulisan Cari Nierenberg yang dikaji ulang oleh Laura Martin J., MD oleh WS Djaka Panungkas
Pada saat-saat ini, jika kita perhatikan dari mulai air minum hingga berbagai juice yang dikemas ternyata hampir semuanya menyatakan bahwa mereka diperkaya dengan vitamin-vitamin atau mineral-mineral tertentu didalamnya.
Hal tersebut, sekilas tentunya sekilas akan tampak sebagai upaya para produsen yang dilakukan untuk dapat membantu kita dalam menutupi kekurangan yang mungkin terjadi.
Tetapi, apakah tidak akan membahayakan diri kita jika kemudian asupan dari nutrisi-nutrisi penting tersebut menjadi sangat berlebihan ?
Karena seperti halnya bila kita selalu secara rutin mengonsumsi jenis nutrisi tertentu dalam dosis yang tinggi seperti misalnya kita rutin mengonsumsi vitamin C atau Zinc dalam dosis yang tinggi, maka mungkin dampak mual, diare, dan kram perut akan kita alami.
Sedangkan terlalu banyak mengonsumsi selenium dapat menyebabkan kerontokan rambut, mengalami gangguan-gangguan pencernaan, merasa lesu dan mengalami kerusakan saraf ringan.
Walau mungkin kita tidak pernah merasa mengonsumsi vitamin atau mineral tertentu yang berdosis tinggi karena jenis suplemen vitamin atau mineral yang kita konsumsi pada saat itu hanyalah berbentuk suplemen yang hanya berkandungan vitamin serta mineral yang ber-dosis sebatas kebutuhan minimal harian akan nutrisi tersebut saja (MDR), akan tetapi jika kita selain mengonsumsi suplemen tersebut juga mengonsumsi makanan-makanan atau minuman-minuman yang memiliki kandungan yang telah diperkaya isinya dengan berbagai vitamin atau mineral tertentu, maka tanpa kita sadari dapat saja asupan vitamin serta mineral kitapun akan menjadi sangat berlebihan juga.
Padahal, pada kenyataannya mengonsumsi vitamin atau mineral berlebihan tidak akan menjadikan kita jauh lebih baik dan bahkan kita sedapat mungkin harus bisa menghindarinya.
Sebagai contoh, Johanna Dwyer, DSc, RD, seorang senior research scientist pada the National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements mengatakan bahwa dengan mengonsumsi hati beruang kutub atau bahkan mengonsumsi daging biasa saecara berlebihanpun akan dapat menyebabkan kita menjadi mengonsumsi vitamin A secara berlebihan juga, yang dampaknya akan dapat menyebabkan kita sering merasakan mual, penglihatan menjadi kabur dan sering menderita sakit kepala.
Hingga menurutnya, jika kita berniat untuk mengkonsumsi suatu suplemen, sebaiknya pilihlah yang dosis-nya hanya sebatas kebutuhan harian minimum saja (MDR) saja.
Dan akan menjadi lebih baik lagi, jika kita selalu mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi suatu suplemen termasuk vitamin maupun mineral, karena dengan demikian dokter tersebut akan berusaha memilihkan jenisnya yang aman bagi kita.
Dwyer mengatakan bahwa vitamin D, kalsium, dan asam folat merupakan tiga nutrisi yang pada saat ini dengan mudah dapat menjadi berlebihan kita konsumsi melalui kombinasi asupan makanan dan suplemen.
Orang dewasa yang secara teratur mengonsumsi vitamin D hingga jauh melebihi 4.000 unit internasional (IU) yang merupakan batas asupan harian vitamin D yang aman, akan menyebabkannya menderita batu ginjal sama halnya dengan jika mereka mengonsumsi calsium berlebihan, yang batas amannya hanya 2,000-2,500 mg perhari.
Pengayaan Asam folat atau Folic Acid kedalam tepung, pasta, beras, roti, dan sereal dengan tujuan untuk membantu mencegah cacat lahir pada bayi yang diakibatkan oleh kekurangan asam folat pada wanita hamil telah berhasil mengurangi jumlah cacat lahir sebesar 25% sampai 50%.
Walau demikian, berlebihan asupan asam folat akan menyembunyikan tanda-tanda adanya kekurangan vitamin B12 pada orang dewasa yang kadang-kadang dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen jika tidak segera diobati.Apa lagi, beberapa studi terbaru telah mengisyaratkan akan adanya keterkaitan antaraasupan asam folat yang berlebihan dengan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru dan prostat.
Padahal, pada saat ini asam folat dengan mudah dapat kita peroleh pada makanan hingga tidak harus tergantung pada penggunaan suplemen, kata Dwyer.
Bahkan, menurutnya "Seseorang tidak akan sampai harus menghadapi masalah karena berlebihan asupan vitamin atau mineral, jika mereka membiasakan diri mengonsumsi makanan yang benar-benar baik serta sehat.”
Disarikan dan dialihbahasakan dari tulisan Cari Nierenberg yang dikaji ulang oleh Laura Martin J., MD oleh WS Djaka Panungkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar