/*

Walau para peneliti menyatakan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kebutuhan akan waktu untuk tidur malam yang berbeda, akan tetapi jika untuk dapat bangun pagi saja kita selalu harus mempergunakan alarm, maka itu merupakan suatu pertanda bahwa waktu tidur kita saat itu tidak mencukupi waktu yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan kondisi fisik kita.
Menurut salah satu publikasi dari The National Sleep Foundation, walau kebutuhan akan waktu tidur malam belum dapat dipastikan secara tepat, akan tetapi masih ada sebuah cara untuk mengetahui cukup tidaknya waktu tidur malam yang dibutuhkan oleh tubuh kita, melalui berapa jauh ketergantungan kita pada penggunaan alarm untuk dapat bangun dipagi hari.

Menurut Profesor Michael H. Bonnet, PhD, seorang neurolog dari Wright State University School of Medicine serta direktur “Sleep laboratory” pada Dayton Department of Veterans Affairs Medical Center-Ohio, walau kita satu sama lain memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda, kita semua memerlukan waktu tidur yang cukup sehingga kita dapat bangun tidur dengan segar tanpa harus merasa terpaksa bangun karena mendengar bunyi alarm.
Menurutnya, pada kenyataannya beberapa orang membutuhkan waktu tidur malam yang lebih lama dari yang lainnya, yaitu sesuai dengan gen, usia, jenis kelamin serta jumlah waktu tidur sebelumnya yang juga bervariasi.
Kebiasaan Tidur Seseorang dan Kesehatan
Mengenai jumlah lamanya waktu tidur malam yang kita butuhkan, seperti halnya dengan masalah jumlah waktu yang tujuh, delapan, atau bahkan sembilan jam, mungkin masih bisa dijadikan bahan intuk diperdebatkan. Akan tetapi, mengenai pentingnya waktu tidur malam yang cukup tentunya tidak bisa diperdebatkan lagi.
Karena, jika kurang tidur malam resiko terkena tekanan darah tinggi, mengalami peradangan, masalah berat badan, serta terkena penyakit-penyakit yang memiliki faktor resiko yang tinggi, seperti halnya dengan diabet dan penyakit jantung akan menjadi meningkat.
Selain hal tersebut, kurangnya tidur malam juga akan mengganggu kemampuan kita dalam bekerja serta semangat kita bekerja.
Hal yang telah menjadi sesuatu yang membudaya didalam masyarakat adalah menjadi kurang tidur akibat lebih mengutamakan hal-hal yang menyebabkannya menjadi kurang tidur seperti halnya menyelesaikan pekerjaan, sibuk dengan internet dan lain-lain yang menjadikannya megabaikan pentingnya tidur dimalam hari.
Padahal, dampak dari kurang tidur secara perlahan-lahan akan menggerogoti kita melalui menurunnya kemampuan kerja, merubah prilaku serta menurunnya kesehatan.

Pendapat bahwa tidur itu tidak terlalu penting menurut Bonet sama dengan pendapat yang menyatakan bahwa meminum yang beralkohol tinggi bukan masalah baginya. Karena, walaupun kita merasa tidak apa-apa, akan tetapi cepat atau lambat masalah kesehatan yang mematikan akan kita alami.
Masalah kurang tidur malam, juga memiliki dampak yang dapat mematikan lainnya, seperti halnya dengan tertidur saat mengemudikan kendaraan.
Menentukan Waktu Tidur Yang Dibutuhkan
Michael Breus, PhD, penulis buku Beauty Sleep serta direktur klinis dari The Sleep Division For Arrowhead Health di Glendale , Arizona, mengatakan bahwa masih ada sedikit misteri mengenai hal tidur serta lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tidur agar bermanfaat bagi tubuhnya . Namun yang terpenting adalah mengetahui tentang berapa banyak waktu tidur yang sebenarnya kita butuhkan masing-masing agar menjadi bermanfaat.

Breus menyarankan untuk melakukan cara ini untuk mengetahui berapa banyak sebenarnya waktu tidur yang kita butuhkan, yaitu : Jika kita selalu memerlukan bunyi alarm untuk membangunkan kita, cobalah pergi tidur 15 menit sebelumnya. Jika ternyata kemudian masih juga memerlukan adanya bunyi alarm kembali untuk membangunkan kita, majukan kembali waktu pergi tidur kita 15 menit dari yang sebelumnya dan seterusnya, hingga kita tidak memerlukan lagi bantuan bunyi alarm untuk dapat bangun. Latihan ini akan membuat kita mengetahui lebih pasti tentang jumlah tidur yang kita butuhkan setiap malamnya.
Akan tetapi, jika setelah tidur selama 7,5 jam malam tersebut ternyata kita tidak bangun dengan perasaan yang segar juga, lebih baik kita pergi ke dokter. Karena itu mungkin disebabkan oleh adanya masalah didalam tubuh kita seperti halnya dengan sleep apnea yang akan mempengaruhi kualitas tidur kita katanya.
Disarikan dan dialihbahasakan dari tulisan Denise Mann didalam WebMD Health News oleh WS Djaka Panungkas – Sekar Kinasih Healing Therapy
Walau para peneliti menyatakan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kebutuhan akan waktu untuk tidur malam yang berbeda, akan tetapi jika untuk dapat bangun pagi saja kita selalu harus mempergunakan alarm, maka itu merupakan suatu pertanda bahwa waktu tidur kita saat itu tidak mencukupi waktu yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan kondisi fisik kita.
Menurut salah satu publikasi dari The National Sleep Foundation, walau kebutuhan akan waktu tidur malam belum dapat dipastikan secara tepat, akan tetapi masih ada sebuah cara untuk mengetahui cukup tidaknya waktu tidur malam yang dibutuhkan oleh tubuh kita, melalui berapa jauh ketergantungan kita pada penggunaan alarm untuk dapat bangun dipagi hari.
Menurut Profesor Michael H. Bonnet, PhD, seorang neurolog dari Wright State University School of Medicine serta direktur “Sleep laboratory” pada Dayton Department of Veterans Affairs Medical Center-Ohio, walau kita satu sama lain memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda, kita semua memerlukan waktu tidur yang cukup sehingga kita dapat bangun tidur dengan segar tanpa harus merasa terpaksa bangun karena mendengar bunyi alarm.
Menurutnya, pada kenyataannya beberapa orang membutuhkan waktu tidur malam yang lebih lama dari yang lainnya, yaitu sesuai dengan gen, usia, jenis kelamin serta jumlah waktu tidur sebelumnya yang juga bervariasi.
Kebiasaan Tidur Seseorang dan Kesehatan
Mengenai jumlah lamanya waktu tidur malam yang kita butuhkan, seperti halnya dengan masalah jumlah waktu yang tujuh, delapan, atau bahkan sembilan jam, mungkin masih bisa dijadikan bahan intuk diperdebatkan. Akan tetapi, mengenai pentingnya waktu tidur malam yang cukup tentunya tidak bisa diperdebatkan lagi.
Karena, jika kurang tidur malam resiko terkena tekanan darah tinggi, mengalami peradangan, masalah berat badan, serta terkena penyakit-penyakit yang memiliki faktor resiko yang tinggi, seperti halnya dengan diabet dan penyakit jantung akan menjadi meningkat.
Selain hal tersebut, kurangnya tidur malam juga akan mengganggu kemampuan kita dalam bekerja serta semangat kita bekerja.
Hal yang telah menjadi sesuatu yang membudaya didalam masyarakat adalah menjadi kurang tidur akibat lebih mengutamakan hal-hal yang menyebabkannya menjadi kurang tidur seperti halnya menyelesaikan pekerjaan, sibuk dengan internet dan lain-lain yang menjadikannya megabaikan pentingnya tidur dimalam hari.
Padahal, dampak dari kurang tidur secara perlahan-lahan akan menggerogoti kita melalui menurunnya kemampuan kerja, merubah prilaku serta menurunnya kesehatan.
Pendapat bahwa tidur itu tidak terlalu penting menurut Bonet sama dengan pendapat yang menyatakan bahwa meminum yang beralkohol tinggi bukan masalah baginya. Karena, walaupun kita merasa tidak apa-apa, akan tetapi cepat atau lambat masalah kesehatan yang mematikan akan kita alami.
Masalah kurang tidur malam, juga memiliki dampak yang dapat mematikan lainnya, seperti halnya dengan tertidur saat mengemudikan kendaraan.
Menentukan Waktu Tidur Yang Dibutuhkan
Michael Breus, PhD, penulis buku Beauty Sleep serta direktur klinis dari The Sleep Division For Arrowhead Health di Glendale , Arizona, mengatakan bahwa masih ada sedikit misteri mengenai hal tidur serta lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tidur agar bermanfaat bagi tubuhnya . Namun yang terpenting adalah mengetahui tentang berapa banyak waktu tidur yang sebenarnya kita butuhkan masing-masing agar menjadi bermanfaat.
Breus menyarankan untuk melakukan cara ini untuk mengetahui berapa banyak sebenarnya waktu tidur yang kita butuhkan, yaitu : Jika kita selalu memerlukan bunyi alarm untuk membangunkan kita, cobalah pergi tidur 15 menit sebelumnya. Jika ternyata kemudian masih juga memerlukan adanya bunyi alarm kembali untuk membangunkan kita, majukan kembali waktu pergi tidur kita 15 menit dari yang sebelumnya dan seterusnya, hingga kita tidak memerlukan lagi bantuan bunyi alarm untuk dapat bangun. Latihan ini akan membuat kita mengetahui lebih pasti tentang jumlah tidur yang kita butuhkan setiap malamnya.
Akan tetapi, jika setelah tidur selama 7,5 jam malam tersebut ternyata kita tidak bangun dengan perasaan yang segar juga, lebih baik kita pergi ke dokter. Karena itu mungkin disebabkan oleh adanya masalah didalam tubuh kita seperti halnya dengan sleep apnea yang akan mempengaruhi kualitas tidur kita katanya.
Disarikan dan dialihbahasakan dari tulisan Denise Mann didalam WebMD Health News oleh WS Djaka Panungkas – Sekar Kinasih Healing Therapy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar