Didalam suatu hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of the National Cancer Institute edisi 4 September 2002, diungkapkan bahwa para peneliti telah menemukan suatu kenyataan bahwa salah satu dari substansi kimia yang terdapat pada cabe rawit yaitu capsaicin, ternyata memiliki kemampuan untuk menghancurkan sel-sel kanker pada kulit melalui proses pencegahan yang dilakukannya terhadap pemasukan oxygen kedalamnya. Didalam penelitian tersebut, para peneliti mencoba menempatkan capsaicin tersebut pada resiniferatoxin yang merupakan pembentuk sel-sel kanker kulit, untuk mengetahui reaksi sel-sel tersebut terhadap capsaicin.
Ternyata, didalam penelitian ini para peneliti tersebut memperoleh suatu kenyataan bahwa sebagian besar dari sel-sel kanker kulit yang terkena capsaicin tersebut ternyata mati, yang menurut para peneliti tersebut nampaknya substansi ini (capsaicin) telah menimbulkan kerusakan pada membran dari sel-sel kanker tersebut hingga telah menyebabkan terhambatnya pemasukan oxygen yang menyebabkan kematiannya.
Numsen Hail Jr. dan Reuben Lotan, PhD, juru bicara dari para peneliti dari the University of Texas M.D. Anderson Cancer Center di Houston tersebut, menyatakan bahwa pada saat ini sedang dilakukan penelitian-penelitian yang lebih lanjut, hingga ada kemungkinan bahwa pada akhirnya substansi kimia ini akan diproduksi dalam bentuk cream kulit dan sebagainya, yang akan memiliki manfaat besar didalam mencegah maupun menyembuhkan kanker kulit.
Dalam editorialnya, Young-Joon Surh, PhD, dari the College of Pharmacy Seoul National University - Korea, mengungkapkan bahwa hasil temuan ini telah mengungkapkan tentang bagaimana capsaicin bekerja didalam sebuah sel. Tetapi didalam hal ini penelitian-penelitian lebih jauh masih sangat diperlukan agar dapat memahami dengan sepenuhnya bagaimana mekanisme kerja dari substansi tersebut didalam mematikan sel-sel kanker, sebelum pada akhirnya dijadikan sarana yang potensial dalam menanggulangi kanker, karena sebelum hal tersebut terungkapkan, kemungkinan besar akan timbul berbagai perdebatan yang akan memasalahkan berbahaya tidaknya capsaicin tersebut terhadap sel-sel kulit yang pada saat itu tidak sedang terkena kanker, tambahnya.
Disarikan dan dialih bahasakan dari WebMD Medical News oleh WS Djaka Panungkas Alibassa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar